P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Eksplorasi Kuliner dan Ekonomi Kreatif di Cafe Brasserie Expo 2025

Featured Image

Pameran Cafe Brasserie Expo Indonesia 2025 Dibuka di Jakarta

Pameran Cafe Brasserie Expo Indonesia (CBE) 2025 secara resmi dibuka di Hall 11 Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Jakarta, pada Jumat (10/10/2025). Acara ini akan berlangsung hingga tanggal 12 Oktober. Pameran ini menjadi ajang penting yang menghadirkan kolaborasi antara sektor makanan dan minuman (food & beverage/F&B) serta bisnis waralaba.

Dua sektor ini disebut sebagai penggerak utama ekonomi kreatif nasional. CBE 2025 diselenggarakan oleh Panorama Media. Tahun ini, lebih dari 100 merek dari sektor kopi, teh, cokelat, wine, dan gaya hidup turut serta dalam pameran ini. Selain itu, acara ini juga berlangsung bersamaan dengan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2025, sehingga total peserta mencapai lebih dari 250 merek. Di antaranya, terdapat 150 peluang kemitraan di bidang waralaba dan lisensi.

Presiden Direktur Panorama Media, Royanto Handaya, menyatakan bahwa sinergi antara dua pameran ini tidak hanya menjadi ajang bisnis, tetapi juga wadah kolaborasi untuk memperkuat ekosistem perdagangan dan ekonomi kreatif. Ia menekankan bahwa pemerintah telah menunjukkan langkah nyata menuju era yang lebih pro-growth. Beberapa insentif seperti perpanjangan PPh final UMKM 0,5 persen hingga 2029 serta pembebasan PPh 21 DTP bagi sektor pariwisata dan Horeca menjadi bentuk dukungan nyata bagi pelaku usaha.

“Melalui Cafe Brasserie Expo, kami ingin menghadirkan ruang inspiratif bagi pelaku kuliner, pemilik merek, dan komunitas kreatif untuk tumbuh bersama,” ujar Royanto.

Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, Yuke Sri Rahayu, menilai sektor F&B akan tumbuh 7-8 persen pada 2026. Menurutnya, kuliner kini menjadi representasi identitas budaya modern. Ia menegaskan bahwa Cafe Brasserie Expo membuktikan bahwa kuliner bukan hanya soal rasa, tapi juga ekspresi budaya dan gaya hidup.

“Dari kopi hingga cokelat, tren menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap produk artisan, konsep unik, dan story telling lokal,” kata Yuke.

Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan diharapkan membuat pameran ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan sektor F&B nasional. CBE 2025 diharapkan juga memperkuat posisi kuliner Indonesia di pasar global. Produk seperti kopi, teh, dan produk lokal tidak sekadar menjadi konsumsi, tetapi bagian dari gaya hidup yang berdaya saing tinggi.

Tujuan dan Manfaat Pameran

Pameran ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pelaku usaha di sektor F&B dan waralaba untuk memperluas jaringan, memperkenalkan produk baru, serta berkolaborasi dengan pihak-pihak lain. Hal ini sangat penting dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif yang saat ini semakin berkembang pesat.

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari pameran ini antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya inovasi dalam industri F&B.
  • Memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar.
  • Mengedukasi publik tentang tren terbaru di dunia kopi, teh, dan minuman lainnya.
  • Mendorong kerja sama antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga pendidikan.

Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang promosi untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional. Dengan adanya CBE 2025, diharapkan dapat menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan sektor F&B yang lebih baik dan berkelanjutan.

0

Posting Komentar