P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Paratha: Roti Pipih Warisan Kuliner yang Menyebar dan Menghubungkan Budaya

Featured Image

Paratha: Lebih dari Sekadar Roti Pipih

Paratha adalah salah satu makanan yang paling dikenal di India. Dikenal sebagai roti pipih yang renyah di luar dan lembut di dalam, paratha tidak hanya menjadi hidangan favorit tetapi juga merepresentasikan perjalanan panjang sejarah kuliner negara ini. Dari rempah-rempah hingga tradisi, paratha telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya India.

Di berbagai daerah di India, paratha memiliki variasi yang sangat beragam. Di wilayah utara, khususnya Punjab, aloo paratha atau paratha isi kentang sering disajikan. Sementara itu, di Delhi, masyarakat lebih mengenal mooli paratha yang menggunakan lobak sebagai bahan utama. Setiap varian paratha memiliki makna tersendiri yang mencerminkan kearifan lokal dan gaya hidup masyarakat setempat. Ini menunjukkan bahwa paratha bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga narasi kuliner yang terus berkembang dari generasi ke generasi.

Selain dari segi isian, teknik pembuatan paratha juga menjadi daya tarik tersendiri. Adonan dasar yang terbuat dari tepung gandum bisa dipipihkan, diisi dengan bahan-bahan tertentu, lalu dipanggang atau digoreng hingga berwarna kecokelatan. Proses sederhana ini justru memberikan variasi tak terbatas, mulai dari paratha polos tanpa isian hingga varian manis yang menggunakan gula atau jaggery. Fleksibilitas resep membuat paratha cocok untuk berbagai kalangan dan selera.

Salah satu varian yang paling terkenal adalah laccha paratha. Tekstur uniknya yang renyah di luar namun lembut di dalam membuatnya menjadi favorit banyak orang. Teknik pelipatan adonan yang dilakukan berkali-kali menjadi rahasia utama dalam membuat laccha paratha. Hal ini membuatnya berbeda dari varian lain, sehingga secara perlahan menjadikannya sebagai ikon kuliner yang mudah dikenali di seluruh India.

Meski berasal dari India, paratha kini telah menjadi makanan lintas batas. Di luar negeri, paratha memiliki nama-nama berbeda, seperti parotta di India Selatan, prata di Singapura dan Malaysia. Perluasan migrasi masyarakat India dan diaspora mereka memperluas penyebaran paratha ke berbagai negara. Banyak orang di luar India pun akhirnya mengenal paratha sebagai makanan yang lezat dan unik.

Keunikan paratha dalam beradaptasi dengan budaya lokal membuatnya semakin populer di dunia. Di Asia Tenggara, paratha sering disajikan bersama kari, sedangkan di Timur Tengah ia bisa disajikan dengan hummus atau hidangan berbasis daging. Hal ini membuktikan bahwa paratha mampu menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitasnya sebagai roti pipih India.

Tidak hanya sebagai makanan, paratha juga menjadi simbol keterhubungan antarbudaya. Dari desa-desa kecil di Punjab hingga restoran modern di Singapura, paratha telah menjadi jembatan gastronomi yang memperkenalkan budaya India ke dunia. Perjalanan paratha yang mendunia tidak lepas dari peran diaspora India dalam membawa resep keluarga mereka ke negara-negara tujuan.

Kini, paratha bukan lagi sekadar menu sarapan tradisional. Ia hadir di restoran bintang lima, kafe kontemporer, hingga gerai makanan jalanan di berbagai belahan dunia. Bahkan, paratha menjadi daya tarik wisata kuliner, di mana banyak turis mencari pengalaman autentik menyantap roti pipih ini langsung dari dapur India. Hal ini memperlihatkan peran paratha dalam memperkaya identitas kuliner global.

Dengan sejarah panjang, keragaman bentuk, dan daya tarik lintas budaya, paratha telah membuktikan dirinya sebagai lebih dari sekadar makanan. Terlihat jelas bagaimana paratha berkembang dari makanan rumah tangga sederhana menjadi ikon kuliner internasional. Dari tangan ibu rumah tangga hingga koki profesional, paratha tetap hidup sebagai simbol kreativitas, identitas, dan persatuan budaya melalui makanan.

Posting Komentar

Posting Komentar