
Tanggapan Praktisi Pariwisata terkait Kecelakaan Jetski di Teluk Manado
Leonard Parangan, seorang praktisi pariwisata, memberikan pernyataan mengenai kecelakaan jetski yang terjadi di perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara, pada Selasa 4 November 2025. Kecelakaan ini menewaskan dua orang dan menyebabkan satu korban selamat. Ia menekankan pentingnya keselamatan dalam beraktivitas rekreasi air seperti jetski.
Persiapan yang Matang untuk Aktivitas Jetski
Menurut Leonard, hal utama yang harus diperhatikan sebelum melakukan aktivitas jetski adalah persiapan yang matang. Ia menyarankan agar pengguna mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. "Berwisata boleh. Melakukan aktivitas jetski juga boleh-boleh saja, tapi keselamatan harus diprioritaskan," ujarnya.
Jetski sendiri merupakan kendaraan air yang dirancang khusus untuk aktivitas rekreasi atau olahraga air berkecepatan tinggi. Namun, karena sifatnya yang dinamis dan berpotensi bahaya, pengguna harus lebih waspada. Dalam video yang beredar, Leonard menyebut bahwa korban tidak memiliki persiapan yang cukup, termasuk tidak menggunakan jaket pelampung.
Perhatikan Informasi Cuaca Ekstrem
Selain itu, Leonard menekankan pentingnya memperhatikan informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta pihak instansi terkait. "Dengarkan juga pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya. Perhatikan cuaca. Jika cuaca tidak mendukung, lebih baik jangan melanjutkan aktivitas," katanya.
Kecelakaan jetski terjadi pada Senin, 3 November 2025, sekitar pukul 17.30. Korban terdiri dari tiga orang, dua di antaranya meninggal dunia dan satu selamat. Korban yang meninggal adalah Ridwan Tollah dan Wandy Haikal, sementara Jonatan Rantelangan berhasil diselamatkan. Jenazah kedua korban ditemukan di dasar Teluk Manado dengan kedalaman sekitar 20 meter.
Informasi Terkait Jetski yang Digunakan
Dari informasi yang didapat, jet ski yang digunakan oleh korban meninggal adalah merek Yamaha tipe FX SVHO. Meskipun belum dikonfirmasi secara pasti, penelusuran menunjukkan bahwa model ini merupakan salah satu varian terbaru dengan harga mencapai hampir setengah miliar rupiah, yaitu Rp 484 juta. Untuk versi bekas, keluaran tahun 2020, harga tetap tinggi di pasar, sekitar Rp 440 jutaan.
Proses Penanganan Kasus
Penanganan kasus saat ini dilakukan oleh Ditpolair Polda Sulawesi Utara. Dari keterangan saksi, jet ski sempat terhempas dua kali, sehingga ketiga korban terpental dan terjatuh ke laut. Kejadian pertama, ketiga korban naik ke jet ski, namun pada kejadian kedua, mereka dihantam ombak dan terpental lagi.
Tidak dapat kembali ke jet ski, ketiganya berusaha mencari bantuan dan berteriak minta tolong. Jonathan berhasil diselamatkan, sementara Ridwan dan Wandy tidak bisa diselamatkan. Mereka tenggelam akibat derasnya arus Teluk Manado.
Kesimpulan
Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi semua penggemar aktivitas jetski untuk lebih waspada dan memprioritaskan keselamatan. Leonard Parangan menegaskan bahwa meskipun berwisata dan bermain jetski adalah hal yang menyenangkan, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Dengan persiapan yang matang dan mematuhi SOP, risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
.png)


Posting Komentar