P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

7 Hektare Tanah Terlantar Jadi Sekolah dan Agrowisata di Kebumen

Featured Image

Pengembangan Lahan HGB PT Semen Gombong untuk Sekolah Rakyat dan Agrowisata

Lahan seluas sekitar 7 hektare yang berada di Desa Nogoraji, Kecamatan Buayan, akan dimanfaatkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat serta pengembangan kawasan agrowisata dan pertanian terpadu. Langkah ini menjadi salah satu inisiatif penting dalam memanfaatkan lahan yang sebelumnya terindikasi terlantar.

Rencana tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Berita Acara Tindak Lanjut Penertiban Tanah HGB atas nama PT Semen Gombong. Acara ini dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (PPTR) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Jakarta Selatan, pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, hadir dalam acara tersebut bersama Kepala BPKPD Aden Andri Susilo dan Kepala DPUPR Joni Hernawan. Ia menyampaikan bahwa langkah ini menjadi momentum penting dalam pemanfaatan tanah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Penandatanganan ini memastikan pembangunan Sekolah Rakyat memiliki dasar hukum yang jelas, sekaligus memberi arah baru bagi pengembangan wilayah,” ujar Bupati Lilis.

Sekolah Rakyat yang sebelumnya beroperasi di Kecamatan Pejagoan akan direlokasi ke kawasan baru di Nogoraji, Buayan. Lahan seluas 70.955 meter persegi tersebut akan menjadi pusat kegiatan pendidikan berbasis masyarakat sekaligus menjadi bagian dari program strategis nasional. Proyek ini juga telah dikunjungi oleh Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR.

Direktur Utama PT Semen Gombong, Roni Pramaditia, menegaskan bahwa perusahaan kini beralih fokus dari sektor pertambangan ke bidang pendidikan, agrowisata, dan perkebunan. “Kami melihat potensi besar Kebumen di luar sektor tambang, terutama dalam bidang pertanian dan wisata alam,” ungkapnya. Roni juga mengapresiasi dukungan Pemkab Kebumen yang membuka peluang kerja sama untuk memanfaatkan lahan agar lebih produktif. Ia berharap proyek ini mampu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar jika kawasan agrowisata dan perkebunan benar-benar berjalan.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen, Mokhamad Imron, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memastikan bahwa PT Semen Gombong telah berkomitmen untuk menghentikan aktivitas penambangan. Ia juga telah melakukan pengukuran resmi untuk penetapan lahan Sekolah Rakyat di area tersebut.

Sebagai catatan, HGB PT Semen Gombong diterbitkan sejak 1997 dan akan berakhir pada 2027. Acara penandatanganan dihadiri oleh Dirjen PPTR Kementerian ATR/BPN Jonahar, Direktur Penertiban Penguasaan Pemilikan dan Penggunaan Tanah Muhammad Shafik Ananta Inuman, Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa Kanwil ATR/BPN Jawa Tengah Eni Setyosusilowati, Kepala Kantor Pertanahan Kebumen Mokhamad Imron, serta jajaran pimpinan PT Semen Gombong.

Fokus pada Pendidikan dan Agrowisata

Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk membangun sekolah, tetapi juga mengembangkan kawasan agrowisata dan pertanian terpadu. Dengan demikian, masyarakat setempat akan mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial yang lebih luas. Sekolah Rakyat akan menjadi pusat pendidikan yang berbasis masyarakat, sementara kawasan agrowisata akan memberikan peluang usaha dan pariwisata.

Pemerintah daerah dan PT Semen Gombong berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan proyek ini. Dengan adanya komitmen tersebut, diharapkan proyek ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Kolaborasi yang Kuat

Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan pihak swasta. Dalam hal ini, PT Semen Gombong menunjukkan komitmennya untuk beralih ke sektor lain yang lebih berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi faktor penting dalam memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Kebumen dapat menjadi contoh dalam pemanfaatan lahan yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan. Proyek ini merupakan langkah penting dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dan pengembangan wilayah.

Posting Komentar

Posting Komentar