P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Pemkot Balikpapan Kembangkan Wisata Budaya Mirip TMII di Batu Ampar

Pemkot Balikpapan Kembangkan Wisata Budaya Mirip TMII di Batu Ampar

Pembangunan Wisata Tematik Budaya di Balikpapan

Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) sedang merancang pembangunan destinasi wisata bertema budaya. Inisiatif ini muncul atas usulan Komisi II DPRD Balikpapan. Proyek yang direncanakan akan menyerupai Taman Mini Indonesia Indah (TMII), namun tidak hanya berfokus pada pengembangan objek wisata baru, tetapi juga optimalisasi tempat-tempat wisata yang sudah ada.

Rencana pembangunan ini akan dilaksanakan di wilayah perbatasan antara RT 68 Kelurahan Batu Ampar dan RT 60 Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata budaya yang menarik minat masyarakat.

Kepala Disparpora Balikpapan, C. I Ratih Kusuma menjelaskan bahwa lahan yang akan digunakan merupakan aset hibah. Oleh karena itu, sebelum masuk ke tahap perencanaan pembangunan, diperlukan kejelasan status dari lahan tersebut. Jika masalah lahan telah terselesaikan, maka rencana pembangunan wisata rumah budaya dapat diajukan dalam penganggaran.

“Kami bersama kecamatan maupun bagian aset ingin memastikan masalah lahan ini jelas terlebih dahulu,” ujar Ratih saat diwawancarai.

Ia menambahkan bahwa rencana pembangunan wisata tematik ini telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) peningkatan daya tarik wisata. Untuk selanjutnya, pihaknya menunggu hasil dari Badan Kepegawaian dan Aset Daerah (BKAD). BKAD akan melakukan survei lapangan dan berkoordinasi dengan Kecamatan Balikpapan Utara.

Proses pembangunan ini juga melibatkan koordinasi dengan Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) Kota Balikpapan. Tujuannya adalah memastikan kesesuaian dengan rencana tata ruang kota. Koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) menjadi kunci utama dalam rencana pembangunan wisata tematik ini.

Beberapa OPD yang terlibat antara lain BKAD, DPPR, DPRD, serta pihak Kecamatan. Ratih mengatakan bahwa koordinasi yang masif dilakukan agar semua pihak saling mendukung dalam proses pembangunan.

“Koordinasi antar OPD sangat penting. Ini berkaitan dengan tata ruang. Apakah area tersebut layak untuk dibangun sebagai destinasi wisata, sehingga persoalan lahan bisa segera diselesaikan,” tambahnya.

Selain itu, pihak Disparpora juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya sekadar konstruksi fisik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Dengan adanya wisata tematik budaya, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan memperkuat identitas budaya daerah.

Pembangunan wisata ini juga diharapkan menjadi salah satu ikon baru yang dapat menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah. Dengan konsep yang lebih modern dan inovatif, Balikpapan dapat menunjukkan potensinya sebagai kota yang kaya akan budaya dan pariwisata.

0

Posting Komentar