P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Kuliner Indonesia, Permata Tersembunyi di Dunia Global

Kuliner Indonesia, Permata Tersembunyi di Dunia Global

Potensi Kuliner Indonesia yang Menarik Perhatian Dunia

Industri kuliner Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional. Hal ini disampaikan oleh salah satu alumni Le Cordon Bleu, Ray Johnson, yang mengungkapkan bahwa bahan-bahan lokal seperti vanila, cokelat, dan rempah-rempah bisa diolah menjadi hidangan yang menarik perhatian dunia.

Le Cordon Bleu adalah institusi kuliner ternama yang telah melahirkan banyak chef profesional sejak tahun 1895. Nama Cordon Bleu berasal dari simbol status yang terhormat dalam Ordo Roh Kudus Perancis. Saat ini, institusi tersebut memiliki lebih dari 35 sekolah di 28 negara di seluruh dunia dan melatih lebih dari 20.000 siswa setiap tahunnya dengan sertifikat yang diakui secara internasional.

Ray Johnson menyampaikan bahwa kuliner Indonesia seperti permata yang tersembunyi dengan cita rasa yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Ia menekankan pentingnya bagaimana mengolah bahan-bahan tersebut agar bisa bersaing di pasar global.

"UMKM kuliner kita perlu diedukasi agar bisa terekspos di luar negeri, misalnya melalui media sosial, cara packaging, marketing dan branding. Hal-hal ini akan membuat kuliner kita bisa dikenal masyarakat dunia," ujarnya.

Perayaan hari jadi ke-130 Le Cordon Bleu digelar dengan tema “A Legacy of Excellence” di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat. Acara ini menjadi momentum penting bagi komunitas kuliner Indonesia dan memperkuat komitmen Le Cordon Bleu dalam melestarikan tradisi gastronomi Prancis yang berpadu dengan kekayaan cita rasa Nusantara.

Anton Hamdali, Sales dan Marketing Manager Le Cordon Bleu Indonesia Hub, menyampaikan bahwa selama 130 tahun, Le Cordon Bleu menjadi rumah bagi kreativitas, dedikasi, dan semangat inovasi di dunia kuliner. Ia bangga merayakan tonggak penting ini bersama para alumni, mitra, dan pecinta kuliner Indonesia.

Acara tersebut dihadiri oleh alumni Le Cordon Bleu dari berbagai angkatan, chef ternama Indonesia, serta pelaku industri F&B. Michelle Anjelica, Marketing Le Cordon Bleu Indonesia Hub, menyampaikan bahwa ia percaya masa depan kuliner dunia akan semakin berwarna berkat inovasi yang lahir dari semangat lintas budaya. Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat gastronomi Asia.

Melalui perayaan ini, Le Cordon Bleu berharap terus menginspirasi generasi baru chef dan pengusaha kuliner Indonesia untuk menghadirkan karya yang menggabungkan keanggunan teknik Prancis dengan kekayaan bahan lokal.

Keberagaman Bahan Lokal yang Menjadi Keunggulan

Bahan-bahan lokal seperti vanila, cokelat, dan rempah-rempah menjadi daya tarik utama dalam memperkenalkan kuliner Indonesia ke dunia. Dengan pengolahan yang tepat, bahan-bahan ini dapat menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga unik dan berbeda dari kuliner lain di dunia.

Ketika dikemas dengan strategi pemasaran yang baik, seperti penggunaan media sosial dan desain kemasan yang menarik, produk kuliner Indonesia bisa menjangkau pasar global. Selain itu, branding yang kuat juga menjadi faktor penting dalam membangun citra dan kesadaran publik terhadap kuliner Indonesia.

Peran UMKM dalam Pengembangan Kuliner Nasional

UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) memainkan peran penting dalam pengembangan industri kuliner Indonesia. Dengan dukungan pendidikan dan pelatihan yang tepat, UMKM bisa meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas pasar. Pelatihan tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan pengemasan sangat dibutuhkan agar UMKM bisa bersaing di pasar internasional.

Selain itu, kolaborasi antara UMKM dan institusi seperti Le Cordon Bleu bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas dan inovasi dalam industri kuliner. Dengan demikian, produk kuliner Indonesia bisa lebih dikenal dan diminati oleh konsumen global.

Tantangan dan Peluang di Pasar Global

Meski memiliki potensi besar, industri kuliner Indonesia masih menghadapi tantangan dalam bersaing di pasar global. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman tentang standar internasional dan cara memasarkan produk ke luar negeri. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan pelatihan yang lebih intensif untuk membantu UMKM memahami dan menghadapi tantangan ini.

Di sisi lain, peluang yang ada sangat besar. Dengan kekayaan bahan lokal dan cita rasa yang beragam, Indonesia bisa menjadi salah satu destinasi kuliner yang diminati di dunia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang cukup, industri kuliner Indonesia bisa menjadi bagian dari gaya hidup global.

Posting Komentar

Posting Komentar