P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

15 Makanan Legendaris Semarang yang Harus Dicoba Sepanjang Hayat

Featured Image

Semarang: Kota yang Menyimpan Rasa Legendaris dalam Setiap Gigitan

Semarang tidak hanya dikenal sebagai kota pelabuhan dengan bangunan kuno yang indah, tetapi juga sebagai tempat lahirnya berbagai ikon kuliner yang telah memikat lidah selama puluhan hingga ratusan tahun. Setiap hidangan di kota ini menyimpan cerita tentang tradisi, budaya, dan perjuangan masyarakat setempat. Berikut adalah 15 kuliner legendaris Semarang yang wajib Anda cicipi setidaknya sekali seumur hidup.

1. Lumpia Gang Lombok – Simbol Ikonik Kota Semarang

Lumpia Gang Lombok menjadi salah satu hidangan yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Semarang. Kudapan yang telah ada sejak abad ke-19 ini merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Terdapat dua varian, yaitu lumpia goreng renyah dan lumpia basah lembut, dengan isian rebung, ayam, udang, dan telur. Saus manis gurih serta acar segar melengkapi setiap gigitannya. Bahkan, lumpia goreng bisa tahan hingga tiga hari, menjadikannya oleh-oleh wajib dari Gang Lombok No. 11.

2. Es Puter Conglik – Manisnya Nostalgia Dingin

Es Puter Conglik sudah berdiri sejak 1982 dan menjadi pelepas dahaga legendaris di tengah panasnya Semarang. Menggunakan santan sebagai pengganti susu, es krim tradisional ini memiliki tekstur lembut dan rasa khas. Nama “Conglik” berasal dari singkatan “Kacung Cilik”, yang mencerminkan kisah perjuangan pendirinya. Pilihan rasa seperti durian, alpukat, cokelat, dan kopior membuatnya selalu ramai pembeli.

3. Tahu Gimbal Pak Haji Edi – Gurih, Pedas, dan Autentik

Tahu Gimbal adalah hidangan khas Semarang yang terdiri dari tahu goreng, lontong, tauge, kol, dan bakwan udang, disiram dengan saus kacang campur petis. Warung Pak Haji Edi yang berdiri sejak 1972 menjadi salah satu yang paling terkenal. Rasa manis, gurih, dan pedasnya berpadu sempurna, menciptakan cita rasa yang menggoda lidah setiap pengunjung.

4. Asem-Asem Koh Liem – Segar, Pedas, dan Melegenda

Sejak 1978, Asem-Asem Koh Liem di Jalan Karang Anyar No. 28 telah menjadi ikon kuliner Semarang. Hidangan berkuah asam pedas ini menggunakan daging sapi empuk dan sayuran segar. Kuahnya yang ringan dan segar sangat cocok dinikmati siang hari, terutama bersama lauk tambahan seperti gimbal udang.

5. Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar – Khas Tanpa Santan

Berlokasi di belakang Gereja Blenduk, Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar berdiri sejak 1969 dan terkenal karena tidak menggunakan santan. Sebagai gantinya, digunakan kelapa sangrai yang menciptakan kuah lebih ringan namun kaya rasa. Aroma rempahnya kuat dan khas, menjadikannya salah satu warisan kuliner yang tetap eksis hingga kini.

6. Toko Oen – Nuansa Kolonial yang Tak Pernah Pudar

Didirikan tahun 1936, Toko Oen di Jalan Pemuda adalah tempat makan klasik yang menghadirkan suasana era kolonial Belanda. Menu seperti croquette, bitterballen, dan bistik lidah sapi berpadu harmonis dengan hidangan lokal seperti gado-gado dan es krim tradisional. Restoran ini bukan sekadar tempat makan, melainkan perjalanan waktu ke masa lalu.

7. Tahu Pong Gajah Mada – Renyah di Luar, Kosong di Dalam

Sudah eksis sejak 1955, Tahu Pong Gajah Mada adalah camilan khas Semarang yang terkenal karena tekstur kopongnya. Disajikan dengan kecap manis gurih dan petis udang, tahu pong menawarkan rasa sederhana namun memikat. Teknik penggorengan ganda menciptakan kerenyahan sempurna yang membuatnya tak lekang oleh waktu.

8. Bakmi Jowo Pak Gareng – Cita Rasa Tradisional di Atas Arang

Sejak 1970-an, Bakmi Jowo Pak Gareng telah mempertahankan cara memasak tradisional menggunakan arang. Cita rasanya lebih gurih dan kaya dibanding versi lain. Disajikan dengan tambahan sate usus, daging ayam, dan telur, bakmi ini menawarkan pengalaman kuliner yang menghangatkan hati dan perut.

9. Pisang Planet – Camilan Unik dari Masa Lalu

Pisang Planet adalah jajanan khas yang muncul sejak 1950-an. Nama “planet” berasal dari bahasa Jawa “dipipihkan”. Pisang kepok dibakar di atas arang, lalu dipipihkan dan diberi topping seperti selai nanas, mentega, dan gula. Rasanya sederhana namun membawa kenangan masa kecil yang manis.

10. Soto Bangkong – Cita Rasa Bening yang Kaya

Didirikan pada 1950 oleh Pak Karno, Soto Bangkong menawarkan kuah bening kecokelatan yang gurih khas Semarang. Menggunakan ayam kampung dan kecap buatan sendiri, rasanya ringan tapi berisi. Soto ini disajikan dengan bihun, tauge, suwiran ayam, dan sate kerang yang menambah kenikmatan.

11. Nasi Koyor Kota Lama – Gurihnya Urat Sapi Empuk

Berdiri sejak 1955, Nasi Koyor Kota Lama menawarkan urat sapi empuk yang dimasak dengan santan dan rempah kaya. Kuahnya gurih pedas manis, menciptakan cita rasa yang menonjol. Meski warungnya sederhana, pelanggan dari berbagai kalangan tetap setia menikmati menu ini.

12. Mie Kopyok Pak Duwur – Sup Mie Khas Semarang

Mie Kopyok Pak Duwur di Jalan Tanjung No. 18A sudah melegenda dengan kuah kental gurihnya. Hidangan ini memadukan mie kuning, tahu, tauge, dan tetelan daging sapi. Ditambah kerupuk gendar renyah dan lontong, menciptakan sensasi tekstur yang khas dan nikmat.

13. Gudeg Koyor Mbak Tum – Versi Gurih dari Semarang

Tidak hanya Yogyakarta yang punya gudeg, Semarang pun memiliki versi uniknya lewat Gudeg Koyor Mbak Tum. Berdiri sejak 1991, warung ini menyajikan gudeg dengan urat sapi empuk dan nangka muda manis. Rasanya lebih gurih dan seimbang dibanding versi Jogja, menjadikannya menu malam favorit warga lokal.

14. Bandeng Presto – Inovasi Kuliner Khas Pesisir

Bandeng Presto adalah inovasi khas Semarang yang mengubah ikan bandeng penuh duri menjadi hidangan lembut dan mudah dimakan. Dengan teknik presto, durinya menjadi lunak dan aman dikonsumsi. Dibalut bumbu kuning dan rempah, bandeng presto paling nikmat disantap dengan sambal pedas dan nasi hangat.

15. Wingko Babat – Camilan Tradisional Sepanjang Masa

Sebagai oleh-oleh khas Semarang, Wingko Babat telah menjadi simbol kuliner lokal. Terbuat dari parutan kelapa, tepung beras ketan, dan gula, kue berbentuk bulat ini memiliki rasa gurih manis dan tekstur kenyal. Cocok dinikmati bersama kopi atau teh sore hari, wingko kini mudah ditemukan di berbagai toko oleh-oleh kota ini.

0

Posting Komentar