P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Wilhelmus Melur, Pengelola Wisata Jalur Gaza Flores Timur

Wilhelmus Melur, Pengelola Wisata Jalur Gaza Flores Timur

Destinasi Wisata Unik di Flores Timur: Jalur Gaza

Jalur Gaza, sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menawarkan pengalaman yang unik dan edukatif. Tempat ini tidak hanya menyajikan pemandangan pantai yang indah, tetapi juga berperan sebagai pusat penangkaran penyu yang sangat penting dalam pelestarian lingkungan.

Pemilik sekaligus pengelola Jalur Gaza adalah Wilhemus Melur, warga setempat yang memulai pembangunan kawasan wisata ini pada tahun 2018. Sejak awal, ia berkomitmen untuk menciptakan ruang yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan alam.

Selain menjadi destinasi wisata, Jalur Gaza juga berfungsi sebagai lokasi penangkaran penyu. Pengunjung dapat menyaksikan proses penetasan telur penyu hingga tukik (anak penyu) dilepas ke laut. Dalam waktu tujuh tahun, Wilhemus bersama timnya telah melepas sekitar 15.000 ekor tukik ke alam liar. Usaha ini mendapat dukungan dari pemerintah dan instansi terkait, meskipun pengelolaan utamanya dilakukan secara mandiri.

Fasilitas yang tersedia di Jalur Gaza cukup lengkap. Pengunjung bisa menikmati pondok atau lopo, area penginapan sederhana, serta lokasi khusus untuk mengamati penyu. Tiket masuk hanya sebesar Rp2.000 per orang, sedangkan biaya parkir kendaraan sebesar Rp2.000. Akses menuju pantai juga mudah, dengan jarak sekitar 500 meter dari pertigaan utama di atas Desa Sulengwaseng.

Wilhemus menjelaskan bahwa jumlah pengunjung meningkat drastis pada hari-hari besar seperti Natal, Paskah, dan Idul Fitri. Banyak pengunjung datang dari luar daerah, termasuk dari Bali. Ia mengungkapkan bahwa awalnya tempat ini dianggap angker dan keramat, tetapi dengan niat baik dan keyakinan, ia terus berkembang. Kini, banyak orang datang untuk menikmati keindahan alam sekaligus belajar menjaga lingkungan.

Luas area wisata ini mencapai sekitar 4 hektare, yang berada di tepi pantai Desa Sulengwaseng. Pengunjung bisa menikmati sunrise yang menawan dan merasakan ketenangan khas pantai timur Flores Timur. Wilhemus berharap Jalur Gaza dapat menjadi ruang wisata yang memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Harapan kami, semakin banyak pengunjung yang datang ke sini. Setiap hari selalu ada yang berkunjung, apalagi pada hari-hari besar jumlahnya bisa mencapai ribuan. Namun kami masih terus berupaya menambah fasilitas agar pengunjung semakin nyaman,” ujar Wilhemus.

Jalur Gaza tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi contoh bagaimana pariwisata bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kombinasi alam yang indah dan program penangkaran penyu yang inovatif, Jalur Gaza layak menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh para pecinta alam dan penggemar wisata edukatif.

0

Posting Komentar