
Peran Transportasi Digital dalam Membangun Pariwisata Bali yang Inklusif
Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang memiliki keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahtamahan masyarakat yang luar biasa. Namun, di balik gemerlap pariwisata yang menarik banyak pengunjung, muncul pertanyaan penting: bagaimana agar manfaat dari pertumbuhan pariwisata ini bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat lokal?
Salah satu faktor kunci yang dapat membantu distribusi manfaat pariwisata adalah transportasi berbasis digital. Menurut Dr Putu Diah Sastri Pitanatri, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali, transportasi online memiliki peran besar dalam mendistribusikan "kue" pariwisata lebih merata.
Menurutnya, selama ini aktivitas pariwisata cenderung terpusat di wilayah selatan Bali seperti Denpasar, Badung, dan Gianyar. Hal ini menyebabkan daerah-daerah lain tidak memiliki kesempatan untuk berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya strategi yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan pariwisata secara nasional.
Teknologi Sebagai Jembatan Pemangku Kepentingan
Kolaborasi antara sektor teknologi dan pariwisata semakin menunjukkan potensi besar dalam memperkuat ekonomi lokal. Contohnya, kemitraan antara Bali United dengan Gojek, salah satu platform layanan mobilitas dan kuliner berbasis aplikasi.
Melalui kolaborasi ini, berbagai inisiatif dilakukan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat Bali. Mulai dari kampanye kuliner lokal hingga program beasiswa untuk anak mitra driver, serta kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat setempat.
Steven Halim, Head of Transport Gojek, menjelaskan bahwa teknologi hanya akan bermakna jika mampu memberikan dampak nyata. Di Bali, dampak tersebut terlihat dari tumbuhnya mitra driver dan usaha kuliner lokal yang berkembang bersama masyarakat.
Berbagai Inisiatif yang Dilakukan
Gojek dan Bali United juga menghadirkan beragam kegiatan dengan dampak konkret. Misalnya, kampanye di stadion saat pertandingan kandang yang melibatkan pendukung Bali United, penyelenggaraan coaching clinic untuk anak-anak Bali, serta pemberian beasiswa selama enam bulan di Bali United Academy bagi anak mitra driver.
Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk memperluas jangkauan manfaat ekonomi dan sosial digital bagi masyarakat Bali. Dr Putu Diah Sastri Pitanatri menilai bahwa kolaborasi ini memiliki potensi besar dalam membangkitkan ekonomi lokal dan memperkuat daya saing Bali.
Menurutnya, kolaborasi ini dapat meningkatkan akses dan visibilitas usaha menengah kecil, memperkuat ekonomi inklusif, menstimulasi pariwisata, dan mempercepat digitalisasi.
Adaptasi terhadap Perubahan Preferensi Wisatawan
Dr Putu Diah juga menyoroti perubahan preferensi wisatawan, terutama dari kalangan Gen Z dan millennials. Mereka memiliki literasi digital tinggi dan mencari opsi yang cepat dan hemat, terutama saat berwisata dalam waktu singkat.
Hasil kajian menunjukkan bahwa perilaku wisatawan telah berubah. Mereka tidak lagi menjadi entitas yang stagnan, tetapi lebih mencari pengalaman yang autentik dan privasi. Banyak wisatawan memilih menginap di vila daripada hotel, karena mereka ingin pengalaman yang lebih personal.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Meski ada tantangan, masa depan pariwisata Bali dipandang cerah jika semua pihak bekerja sama. Dengan sinergi antara pesona alam, budaya, teknologi, dan jaminan keamanan, pariwisata Bali bisa terus berkembang.
Namun, tantangan terbesar adalah menjaga agar pertumbuhan tetap inklusif. Wisatawan harus merasa puas, layanan makin efisien, dan yang paling penting, masyarakat Bali ikut sejahtera.
Posting Komentar