P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Wali Kota Wahyu Hidayat Bangkitkan Ekonomi dan Wisata Malang dengan 1.000 Acara

Wali Kota Wahyu Hidayat Bangkitkan Ekonomi dan Wisata Malang dengan 1.000 Acara

Komitmen Pemkot Malang untuk Menggerakkan Ekonomi Melalui 1.000 Event Tahunan

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menunjukkan komitmennya yang kuat dalam membangkitkan perekonomian daerah melalui penyelenggaraan sebanyak 1.000 event setiap tahunnya. Program ini menjadi salah satu janji politik utama yang kini mulai diwujudkan bersama Wakil Wali Kota Ali Muthohirin.

Program tersebut mencakup berbagai bidang seperti olahraga, seni budaya, pendidikan, ekonomi kreatif, dan UMKM. Tujuannya adalah agar setiap bulan Kota Malang selalu memiliki agenda yang bisa dinikmati oleh warga maupun wisatawan. Dengan begitu, Kota Malang akan selalu ramai dan hidup, dengan setiap pekan ada kegiatan yang melibatkan masyarakat dan pelaku usaha lokal. Ini merupakan bagian dari upaya menggerakkan ekonomi kerakyatan.

Menurut Wahyu, 1.000 event tidak hanya diselenggarakan oleh pemerintah kota, tetapi juga melibatkan komunitas, kampus, pelaku seni, dan kelompok usaha kecil menengah. Pemkot Malang akan berperan sebagai fasilitator, penyedia ruang, serta pemberi dukungan logistik dan promosi. Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) ditunjuk sebagai koordinator utama program ini.

Dalam rencana kerja tahun 2025–2026, Pemkot Malang menyiapkan kalender event terpadu agar pelaksanaan kegiatan tidak tumpang tindih dan bisa tersebar merata di lima kecamatan. Konsepnya bukan hanya festival besar, tetapi juga kegiatan skala kelurahan yang melibatkan warga setempat. Contohnya lomba olahraga, bazar UMKM, pameran seni, dan kegiatan budaya.

Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap efek ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama pelaku usaha mikro yang menyediakan makanan, kerajinan, hingga jasa transportasi lokal. Selain aspek ekonomi, Wahyu juga ingin kegiatan itu memperkuat identitas Kota Malang sebagai kota kreatif dan kota pendidikan. Ia menilai potensi sumber daya manusia dari kalangan pelajar dan mahasiswa dapat menjadi motor penggerak kegiatan seni, riset, maupun kewirausahaan.

Program 1.000 event ini direncanakan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Evaluasi pelaksanaan dilakukan setiap triwulan untuk mengukur dampak terhadap kunjungan wisata, perputaran ekonomi, dan partisipasi publik. Wahyu menegaskan bahwa setiap event tidak hanya ramai, tetapi juga berdampak, dengan nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang tumbuh bersama masyarakat.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menjelaskan bahwa program 1.000 event terdiri atas berbagai macam kegiatan seperti olahraga, seni, budaya, literasi, dan ekonomi kreatif. Kegiatan ini dijadwalkan terselenggara setiap tahun di Kota Malang. Melalui program ini, ia optimis bakal membangkitkan bisnis hotel dan restoran yang lesu akibat terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

Baihaqi mengetahui adanya penurunan okupansi dari dampak efisiensi. Sebelumnya, kegiatan pemerintah mendominasi ruangan di perhotelan. Setelah ada kebijakan efisiensi, jumlahnya turun drastis. Jika wisatawan banyak datang ke Kota Malang, maka bisa menjadi pelipur sepinya kegiatan pemerintah di perhotelan.

Perhotelan menjadi andalan dalam berkontribusi menumbuhkan perekonomian. Bila okupansi hotel menurun, Baihaqi meyakini akan berdampak pada pendapatan asli daerah. Salah satu upaya Disporapar Kota Malang dalam waktu dekat ini adalah meningkatkan gelaran Malang Sehat, Lari 5 K, jalan sehat, dan pemilihan kakang mbakyu cilik. Berbagai perhelatan itu guna memeriahkan HUT Kota Malang ke-111.

Termasuk Porprov Jatim menjadi bagian penting yang nantinya bakal meningkatkan kunjungan wisata dan okupansi hotel. Selama libur Lebaran ini, lanjutnya, kunjungan wisata meningkat 20 persen sampai 30%. Kunjungan wisata tertinggi di Kayutangan Heritage, taman kota, dan kampung tematik.

Posting Komentar

Posting Komentar