
Potensi Budaya Nganjuk yang Menanti Pengembangan
Kabupaten Nganjuk memiliki kekayaan warisan budaya lokal yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik pariwisata budaya. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menilai bahwa wilayah ini memiliki banyak aset kebudayaan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Mulai dari situs sejarah, kesenian tradisional, hingga warisan kuliner khas, semuanya bisa menjadi bagian dari pengembangan ekonomi masyarakat jika dikelola dengan baik dan bekerja sama dengan sektor pariwisata.
Fadli Zon menekankan pentingnya membangun kerja sama antara pemerintah daerah dan lembaga terkait agar potensi budaya Nganjuk dapat menjadi motor penggerak ekonomi. Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan museum dan program edukasi yang berakar pada budaya lokal. Tujuannya adalah agar nilai-nilai sejarah dapat terus hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk, Gunawan Widagdo, di Museum Nasional Jakarta, Fadli Zon menyampaikan rencana tindak lanjut lintas lembaga. Rencana tersebut mencakup penelitian, registrasi, dan pengelolaan situs-situs budaya sesuai kaidah ilmiah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan warisan budaya dilakukan dengan profesional dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga membahas rencana pengembangan Museum Prasejarah Desa Tritik Nganjuk sebagai pusat pengetahuan, edukasi, dan konservasi budaya lokal. Harapannya, museum ini akan memperkaya khazanah sejarah nasional dan menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda.
Selama pertemuan, Disporabudpar Kabupaten Nganjuk menyerahkan sejumlah bahan dan artefak penting kepada Menteri Kebudayaan. Artefak-arte-fak ini meliputi fosil dan artefak temuan dari Desa Tritik, dua warangka (sarung keris), produk dupa dari pohon kemenyan putih, dua batu berlian meteorit jenis lonsdaleite, wayang timplong bergambar tokoh Dewi Sekartaji, serta bahan paparan proposal pengembangan kawasan budaya Nganjuk.
Penyerahan artefak ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam melestarikan sejarah, tradisi, dan kekayaan alam yang memiliki nilai kebudayaan tinggi.
Gunawan Widagdo juga menyampaikan rencana untuk merelokasi Museum Anjuk Ladang ke kawasan LKS Candi Lor. Alasan utamanya adalah keterbatasan lahan di lokasi saat ini yang tidak memungkinkan pengembangan lebih lanjut. Relokasi ini juga mempertimbangkan latar belakang sejarah kawasan Candi Lor yang relevan dengan identitas Anjuk Ladang.
Museum Anjuk Ladang yang saat ini berstatus sebagai museum umum memiliki koleksi yang cukup lengkap dan berpotensi untuk ditingkatkan menjadi museum tipe A. Dengan pengembangan yang tepat, museum ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik.
Wilayah Hutan Tritik di Nganjuk bagian utara juga menyimpan banyak potensi arkeologis dan geologis. Di sana ditemukan fosil hewan purba seperti Stegodon, peralatan batu prasejarah, serta fosil pohon kemenyan putih yang menunjukkan adanya jejak peradaban kuno. Selain itu, masyarakat juga menemukan batu meteorit yang memiliki kandungan logam unik dan bentuk alami menyerupai batu mulia. Batu-batu ini kini tengah dikaji bersama Badan Geologi Nasional.
.png)


Posting Komentar