P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Tiga Warisan Dunia di Gyeongju Jadi Latar Multimedia APEC

Featured Image

Gyeongju: Kota Bersejarah yang Menjadi Panggung Teknologi dan Budaya

Gyeongju, kota yang dikenal sebagai ibukota Kerajaan Silla kuno (57 SM–935 M), mengalami transformasi luar biasa saat delegasi APEC mulai tiba untuk mengikuti APEC Week yang dibuka pada Senin 27 Oktober 2025. Kota ini berubah menjadi panggung penuh teknologi dan seni di malam hari, dengan pemerintah kota dan Provinsi Gyeongsang Utara menyiapkan dana sebesar 15 miliar won atau sekitar Rp 175,9 miliar untuk mengubah situs warisan dunia menjadi kanvas multimedia. Teknologi seperti laser, drone, dan proyeksi 3D digunakan untuk menggabungkan sejarah ribuan tahun dengan inovasi modern.

Beberapa tempat wisata dan bersejarah di sekitar Gyeongju juga ikut mempersembahkan penampilan menarik untuk menyambut delegasi KTT CEO APEC 2025. Di antaranya adalah Donggung Palace dan Wolji Pond, taman kerajaan Silla yang tenang. Tempat ini dihiasi dengan instalasi cahaya yang menciptakan suasana yang tenang sekaligus megah, cocok untuk jalan-jalan santai dan foto. Jembatan Woljeong, yang merupakan gerbang utama istana menuju distrik selatan, juga berpendar hangat, memberikan kesan yang indah.

Pada Rabu 29 Oktober 2025, pukul 18.30 waktu setempat, panggung air di tepi jembatan menjadi saksi dari peragaan busana hanbok spesial yang dipadukan dengan proyeksi media dan pertunjukan drone. Cheomseongdae, menara observatorium astronomi tertua di Asia, menjadi layar raksasa yang menampilkan sejarah Silla, termasuk adegan para astronom mengamati bintang, hujan meteor, dan komet. Di kompleks makam kerajaan Daereungwon, lampu dan seni video menciptakan lengkung makam yang membuat sejarah Silla kuno terasa hidup kembali melalui cahaya hingga 16 November 2025.

Di Danau Bomun, pusat Kompleks Wisata Bomun yang menjadi venue utama KTT CEO APEC dan Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC, patung telur bercahaya setinggi 15 meter berdiri simbolis. Patung ini terinspirasi oleh mitos Raja Hyeokgeose yang lahir dari telur raksasa. Pertunjukan multimedia, laser, kembang api, dan drone menghias langit hingga 2 November. Gedung hanok Yukbuchon kini memiliki fasad media yang menceritakan kisah pendirian kerajaan.

Bagi yang ingin merasakan sentuhan kontemporer, Hwangnidan-gil menjadi kawasan butik, kafe, dan bar dalam bangunan hanok bergaya yang menawarkan tempat istirahat sambil menikmati keindahan Gyeongju modern. Dengan semakin banyak orang mencari pengalaman budaya malam hari, Gyeongju membayangkan ulang situs bersejarahnya.

Transformasi ini bukan hanya sekadar estetika. Di tengah hiruk-pikuk diplomasi ekonomi, Gyeongju menawarkan kepada delegasi dan wisatawan pengalaman sejarah dan budaya. Dari hanbok di jembatan bercahaya hingga sejarah Silla yang "bernyanyi" lewat cahaya.

Posting Komentar

Posting Komentar