
Situs Sejarah Goa Jepang di Lhokseumawe Terabaikan
Di Desa Blang Payang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, terdapat sebuah situs sejarah yang dikenal dengan nama Goa Jepang. Namun, kini tempat ini terlihat tidak terawat dan nyaris terbengkalai. Padahal, situs ini memiliki nilai sejarah yang penting, khususnya dalam konteks masa pendudukan Jepang di Indonesia, termasuk di wilayah Lhokseumawe.
Saat dikunjungi, kondisi lokasi wisata sejarah tersebut tampak memprihatinkan. Rumput liar tumbuh cukup tinggi, sementara sampah berserakan di sekitar area. Bangunan-bangunan tua yang dulunya mungkin menjadi daya tarik pengunjung kini terlihat kusam dan tidak terawat. Tidak ada tanda-tanda kehidupan atau aktivitas wisata yang jelas. Meskipun begitu, beberapa pengunjung dari luar daerah masih sering singgah di lokasi ini, terutama karena letaknya yang berada di perbukitan.
Salah satu pengunjung, Taufik Qulhak (50 tahun), asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa dirinya datang ke lokasi ini berdasarkan informasi dari internet. Ia mengaku awalnya berharap tempat ini masih dalam kondisi baik. Namun, setelah melihat langsung, ia merasa kecewa karena tidak ada pengelolaan yang jelas.
“Saya pikir masih bagus, rupanya sudah tidak dikelola sama sekali,” ujarnya. Ia berharap pemerintah setempat bisa memperbarui informasi tentang destinasi wisata ini agar tidak mengecewakan pengunjung. “Kalau tau sudah tidak buka, kami tidak akan singgah di sini. Saya datang sekaligus mengunjungi anak saya kuliah di Lhokseumawe,” tambahnya.
Upaya Pemulihan Wisata Goa Jepang
Menanggapi kondisi yang ada, Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan, dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Nofry Syahputra menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mengaktifkan kembali wisata Goa Jepang. Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya baru saja dilantik dan sedang melakukan koordinasi dengan aparat desa serta Dinas Pariwisata.
“Kami akan koordinasikan soal pengelolaan destinasi wisata sejarah,” katanya. Nofry berharap nantinya tempat ini dapat dikelola dengan lebih baik. Tujuannya adalah agar wisatawan yang datang tidak hanya sekadar foto-foto, tetapi juga bisa menikmati kuliner lokal dan belajar tentang sejarah yang terkait dengan masa pendudukan Jepang.
Pengelolaan yang lebih baik juga diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Selain itu, keberadaan wisata sejarah seperti Goa Jepang juga bisa menjadi sarana edukasi bagi generasi muda, terutama dalam hal memahami perjalanan sejarah Indonesia.
Potensi Wisata yang Masih Terbuka
Meski saat ini kondisi Goa Jepang terlihat tidak terawat, potensinya sebagai destinasi wisata masih sangat besar. Lokasi yang berada di perbukitan memberikan pemandangan yang indah, dan nilai sejarah yang unik bisa menjadi daya tarik tersendiri. Jika dikelola dengan baik, wisata ini bisa menjadi salah satu ikon wisata sejarah di Aceh.
Selain itu, pengembangan wisata sejarah juga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Pengunjung yang datang bisa membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik melalui pembelian oleh-oleh, kuliner, maupun penginapan. Dengan adanya pengelolaan yang lebih terstruktur, wisata Goa Jepang bisa menjadi salah satu destinasi yang layak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan komitmen dari pemerintah dan masyarakat setempat. Diperlukan langkah-langkah konkret seperti perbaikan infrastruktur, pemasangan informasi yang jelas, serta promosi yang lebih masif. Dengan begitu, wisata sejarah yang kini terbengkalai bisa kembali bangkit dan memberikan manfaat yang maksimal bagi semua pihak.
.png)


Posting Komentar