P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Okupansi Hotel Bandung Naik 90 Persen, Tapi Transaksi Wisatawan Turun

Featured Image

Peningkatan Ekonomi Kota Bandung Didorong oleh Sektor Pariwisata dan Perhotelan

Sejak Juli 2025, geliat ekonomi di Kota Bandung mengalami peningkatan yang signifikan. Khususnya dari sektor pariwisata dan perhotelan, yang semakin aktif dengan berbagai acara yang digelar di kota ini. Tingkat hunian hotel di Bandung tercatat sangat tinggi, terutama saat ada acara besar seperti Asia Africa Festival, Pasar Seni ITB, dan event lainnya. Hotel berbintang bahkan mencapai tingkat okupansi hingga 90 persen.

Selain itu, Hotel Melati juga mencatatkan peningkatan okupansi sekitar 40 persen dalam tiga minggu terakhir. Diperkirakan, perputaran uang dari sektor pariwisata dan perhotelan mencapai puluhan miliar rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di Kota Bandung semakin dinamis dan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk mendorong penyelenggaraan berbagai kegiatan agar roda ekonomi tetap berjalan lancar. Menurut Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Bandung adalah kota ekonomi retail yang membutuhkan dukungan dari berbagai event. Penyelenggaraan event menjadi salah satu faktor utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penyelenggaraan kegiatan menjadi kunci dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, Farhan mengakui adanya tantangan yang akan dihadapi menjelang akhir tahun, terutama setelah masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Biasanya, setelah masa libur tersebut, ekonomi cenderung melambat karena masyarakat mulai menahan belanja untuk persiapan Lebaran yang diperkirakan jatuh pada Februari atau Maret.

Farhan juga menyebutkan bahwa meskipun jumlah kunjungan wisatawan tinggi, nilai transaksi per orang justru mengalami penurunan. Banyak wisatawan lebih memilih berbelanja di sektor informal, bukan di tempat-tempat yang lebih formal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan konsumsi wisatawan.

Selain itu, pengalaman tahun lalu menunjukkan bahwa bulan puasa dan Lebaran tidak selalu menjadi momen peningkatan konsumsi seperti yang diharapkan. Konsumsi malah cenderung tidak naik secara signifikan. Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan terus mendorong penyelenggaraan event sambil membenahi masalah kemacetan.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah kerja sama dengan Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk menghadirkan angkot feeder. Ini merupakan bagian dari upaya memperbaiki sistem transportasi kota agar warga dan wisatawan merasa nyaman.

Tren Kunjungan Wisatawan yang Meningkat

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, mengungkapkan bahwa hingga triwulan III tahun 2025, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung telah mencapai 6,5 juta orang. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan capaian pada semester I 2025, yang tercatat sebanyak 3,53 juta kunjungan.

Tren peningkatan ini menjadi sinyal positif dalam mengejar target tahunan kunjungan wisatawan, yaitu sebanyak 8,7 juta orang pada 2025. Dengan terus berkembangnya sektor pariwisata dan perhotelan, Kota Bandung siap menjadi destinasi yang menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional.

Posting Komentar

Posting Komentar