P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Lomba Katinting Jadi Pilar Promosi Wisata dan Budaya Lamandau

Featured Image

Tradisi Katinting di Lamandau Berupaya Menarik Perhatian Dunia

Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, menyampaikan harapan besar agar lomba katinting yang menjadi ciri khas daerahnya dapat dikenal dan diikuti oleh peserta dari seluruh dunia. Harapan ini disampaikan dalam acara pembukaan lomba katinting yang digelar di Sungai Kujan Lamandau, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, pada Kamis (23/10/2025).

“Kami sangat bangga dengan tradisi lomba katinting ini. Ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari budaya dan identitas masyarakat Lamandau,” ujar Rizky Aditya Putra dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa melalui lomba ini, nama Lamandau diharapkan semakin dikenal di kancah internasional dan dapat menarik wisatawan dari berbagai negara. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana promosi budaya lokal yang kaya akan nilai sejarah dan tradisi.

Lomba katinting merupakan ajang balap perahu tradisional yang menggunakan mesin kecil atau dikenal dengan sebutan “katinting”. Acara ini selalu menjadi daya tarik utama dalam setiap festival atau perayaan di Lamandau. Tahun ini, lomba diikuti oleh 84 peserta dari berbagai desa di Kabupaten Lamandau serta beberapa peserta dari kabupaten tetangga.

“Kegiatan ini juga diikuti oleh 4 kabupaten tetangga, dan kami percaya dengan dukungan semua pihak, lomba katinting ini dapat menjadi ikon pariwisata yang membanggakan bagi Kabupaten Lamandau dan Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Di lokasi acara, terlihat ratusan warga antusias menyaksikan perlombaan tersebut. Hal ini menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya pemerintah daerah dalam memajukan pariwisata dan budaya lokal. Mereka turut berpartisipasi dalam merayakan tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Pentingnya Pemeliharaan Budaya Lokal

Lomba katinting tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya yang sudah ada sejak lama. Dalam perjalanan waktu, banyak tradisi yang hilang akibat pengaruh modernisasi. Namun, dengan adanya acara seperti ini, masyarakat tetap dapat menjaga dan mengenalkan warisan budaya kepada generasi muda.

Selain itu, lomba ini juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Banyak warga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual makanan khas, kerajinan tangan, atau menyediakan jasa transportasi. Hal ini menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Meski lomba katinting telah berhasil menarik perhatian banyak orang, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah memastikan partisipasi yang lebih luas, baik dari dalam maupun luar daerah. Selain itu, perlu adanya perbaikan infrastruktur dan fasilitas pendukung agar acara ini bisa berjalan lebih lancar dan menarik minat peserta dari berbagai kalangan.

Dari sisi promosi, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan upaya sosialisasi melalui media massa, media sosial, maupun kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Dengan begitu, lomba katinting bisa menjadi salah satu icon wisata yang dikenal secara nasional dan internasional.

Kesimpulan

Lomba katinting di Lamandau tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan identitas masyarakat setempat. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah, acara ini memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati. Dengan langkah-langkah strategis, lomba ini dapat menjadi bagian dari upaya memperkuat pariwisata lokal dan menjaga keberlanjutan budaya.

Posting Komentar

Posting Komentar