P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Stasiun Rajapolah Diusulkan Dihidupkan untuk Bangkitkan Ekonomi dan Wisata

Featured Image

Upaya Pemkab Tasikmalaya untuk Mengaktifkan Kembali Stasiun Rajapolah

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya saat ini tengah mengambil langkah strategis untuk menghidupkan kembali Stasiun Rajapolah yang selama beberapa tahun terakhir tidak beroperasi dalam hal menaikan dan menurunkan penumpang Kereta Api. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas transportasi serta meningkatkan perekonomian daerah.

Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya agar rencana reaktivasi Stasiun Rajapolah dapat segera terealisasi. Selain itu, kebijakan ini juga menjadi bagian dari strategi untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat.

Hingga kini, Kementerian Perhubungan telah mengirimkan tim untuk melakukan kunjungan awal dan survei lapangan di kawasan Rajapolah sebagai tindak lanjut dari usulan reaktivasi tersebut. Bupati menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat resmi ke Kementerian Perhubungan. Saat ini, proses peninjauan sedang dilakukan dan harapan besar ditempatkan agar proyek ini bisa masuk dalam Rencana Induk Program Perkeretaapian Nasional.

Cecep menegaskan bahwa Pemerintah daerah hanya bisa mengusulkan, sedangkan keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah pusat. Untuk mendukung program tersebut, Pemkab Tasikmalaya menyiapkan langkah-langkah penataan kawasan sekitar stasiun. Beberapa fasilitas seperti kantor kecamatan dan sekolah dasar (SD) di sekitar lokasi akan dipindahkan guna memberikan ruang bagi area parkir dan akses masuk ke stasiun yang lebih luas dan representatif.

Reaktivasi Stasiun Rajapolah bukan hanya sekadar proyek infrastruktur transportasi, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang luas. Dengan aktifnya kembali jalur kereta api, akses menuju objek wisata Gunung Galunggung akan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Tasikmalaya. Selain itu, Rajapolah merupakan Sentral Kerajinan Anyaman di Tasikmalaya yang produk dan namanya kini telah mendunia.

Dengan akses wisata yang lebih mudah, tentu kunjungan wisatawan akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada naiknya perputaran ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pedagang oleh-oleh khas Rajapolah. Bupati berharap dengan upaya reaktivasi stasiun Rajapolah dan optimalisasi berbagai potensi daerah, PAD Kabupaten Tasikmalaya dapat meningkat signifikan pada tahun 2026. Sehingga belanja pembangunan tahun 2027 bisa lebih besar dan terarah pada kebutuhan masyarakat.

Insyaallah dengan langkah-langkah ini, manfaat pembangunan akan segera dirasakan masyarakat. Kita ingin pertumbuhan ekonomi Tasikmalaya tidak hanya tercatat di angka, tapi benar-benar hadir di kehidupan rakyat.

Dukungan Masyarakat untuk Aktivasi Stasiun Rajapolah

Sementara itu, dukungan masyarakat agar mengaktifkan kembali Stasiun KA Rajapolah yang berada di Desa Manggungjaya Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya ini terus bergulir. Mereka berharap Stasiun tersebut bisa beroperasi kembali untuk menaikan dan menurunkan penumpang.

Tokoh Masyarakat Kecamatan Rajapolah, Deon, meminta Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengoperasikan kembali Stasiun KA Rajapolah untuk naik dan turun penumpang. Sebab saat ini Stasiun Rajapolah hanya melayani persilangan dan penyusulan antar kereta api saja.

Deon berharap Daop 2 Bandung dan pemerintah mengoperasikan lagi Stasiun KA Rajapolah seperti dulu. Ia menjelaskan bahwa dulu ketika masih beroperasi menaikan dan menurunkan penumpang, masyarakat sangat antusias dan sangat terbantu. Jika diaktifkan kembali, akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Rajapolah terkenal dengan kerajinannya. Jika Stasiun Rajapolah aktif kembali, maka dipastikan banyak turis lokal maupun mancanegara datang ke Rajapolah.

Stasiun KA Rajapolah terletak pada ketinggian +459 m dan memiliki tiga jalur Kereta Api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Stasiun KA Rajapolah mulai aktif digunakan pada tahun 1892 dan menjadi pemandangan harian bagi masyarakat yang melintas di jalur perbatasan Kabupaten Tasikmalaya-Ciamis tersebut.

0

Posting Komentar