P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Mengungkap Sejarah Hari Museum Nasional 12 Oktober: Penjaga Memori Bangsa

Featured Image

Perayaan Hari Museum Nasional di Indonesia

Setiap tanggal 12 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Museum Nasional. Perayaan ini menegaskan kembali peran penting museum sebagai penjaga warisan budaya dan sejarah bangsa. Namun, bagaimana sebenarnya Hari Museum Nasional ditetapkan? Dan mengapa keberadaannya semakin mendesak di tengah arus modernisasi?

Sejarah Penetapan Tanggal 12 Oktober

Tanggal 12 Oktober sebagai Hari Museum Nasional berasal dari sebuah peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) pertama yang diselenggarakan di Yogyakarta. Acara ini berlangsung pada 12 hingga 14 Oktober 1962, hanya 17 tahun setelah kemerdekaan. Pertemuan ini dihadiri oleh para pengelola museum dan pemerhati budaya, termasuk Drs. Moh. Amir Sutaarga, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.

Dalam musyawarah tersebut, sepuluh resolusi penting dirumuskan sebagai dasar pengembangan permuseuman di Indonesia. Resolusi ini mencakup berbagai aspek seperti perlunya Undang-Undang tentang permuseuman, pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia, serta tuntutan agar museum berperan aktif dalam kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.

Meski MMI pertama terjadi pada 1962, penetapan resmi tanggal 12 Oktober sebagai Hari Museum Nasional baru dilakukan dalam MMI berikutnya yang diadakan di Malang, Jawa Timur, pada 26–28 Mei 2015. Tujuannya adalah untuk menghargai momen bersejarah MMI 1962 sebagai titik awal bersatunya pengelola museum se-Indonesia.

Urgensi Museum di Era Kontemporer

Di tengah arus digitalisasi dan perubahan sosial yang cepat, urgensi Hari Museum Nasional semakin terasa. Museum tidak lagi sekadar gudang penyimpanan benda kuno yang pasif, tetapi harus bertransformasi menjadi pusat edukasi dan inovasi yang dinamis.

1. Pelestarian Identitas Bangsa

Museum merupakan memori kolektif suatu bangsa. Dengan kekayaan budaya yang beragam dan lebih dari 290 museum (data hingga September 2024), institusi ini sangat penting untuk menyimpan, melestarikan, dan memamerkan bukti material peradaban Indonesia. Mulai dari koleksi prasejarah, arkeologi, numismatik, hingga etnografi, museum menyajikan bukti nyata dari perjalanan bangsa, sehingga mencegah hilangnya ingatan sejarah di tengah generasi muda.

2. Sumber Pembelajaran dan Penelitian

Sebagai lembaga pendidikan non-formal, museum menawarkan pengalaman belajar yang unik dan otentik. Benda-benda koleksi menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya untuk penelitian, memungkinkan pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang masa lalu. Hari Museum Nasional menjadi momentum untuk mendorong museum agar terus meningkatkan kualitas pengelolaan dan koleksinya, serta menjadi ruang pembelajaran publik yang inklusif.

3. Katalisator Pembangunan Berkelanjutan

Museum kini juga diharapkan menjadi katalisator dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan. Tema "Museum untuk Keberlanjutan" yang diusung dalam beberapa peringatan menunjukkan bahwa peran museum telah meluas.

Peringatan Hari Museum Nasional adalah panggilan bagi seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih aktif mengunjungi, mengenal, dan mencintai museum. Dengan memahami sejarah di balik penetapannya dan menyadari peran vitalnya, kita dapat memastikan bahwa museum terus hidup dan berkembang sebagai penghubung tak terpisahkan antara masa lalu dan masa depan bangsa.

Posting Komentar

Posting Komentar