
Strategi Pemprov Jawa Tengah dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki harapan besar terhadap penyelenggaraan Borobudur Travel Mart and Expo (BTMX) 2025 yang akan digelar di Kota Solo selama dua hari, yaitu Rabu dan Kamis, 22-23 Oktober 2025. Event tahunan ini diharapkan menjadi ajang penting untuk memperkuat promosi pariwisata, memperluas jaringan bisnis sektor wisata, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Endro Wicaksa menyampaikan bahwa penyelenggaraan BTMX menjadi bagian dari strategi Pemprov Jateng untuk mencapai target 71 juta kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2025. Target ini lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu yang berada di angka 69 juta wisatawan.
“Melalui BTMX 2025, kami berharap ada penawaran khusus dan paket-paket menarik dari para pelaku wisata yang dapat mendorong minat masyarakat berkunjung ke Jawa Tengah, terutama di tiga bulan terakhir tahun ini,” ujar Endro kepada wartawan saat pembukaan acara, Rabu 22 Oktober 2025.
Menurutnya, periode Oktober hingga Desember menjadi momentum penting untuk menggenjot angka kunjungan. Ia optimistis melalui sinergi antara pemerintah, industri pariwisata, dan promosi kreatif, target tersebut bisa tercapai.
"Kami dorong para seller untuk menawarkan paket promo akhir tahun agar wisatawan semakin banyak datang. November dan Desember biasanya periode yang ramai, jadi harus dimanfaatkan,” ungkap dia.
Endro menegaskan keberhasilan BTMX tidak hanya diukur dari nilai transaksi selama acara, tetapi juga dari dampak jangka panjang terhadap peningkatan kunjungan dan promosi destinasi.
“Yang paling penting adalah keberlanjutan. Setelah pertemuan ini, kami ingin semua pihak tetap berjejaring dan terus mempromosikan Jawa Tengah sebagai tujuan utama wisata Indonesia,” ujarnya.
Dengan beragam potensi wisata mulai dari keindahan alam, warisan budaya, hingga kuliner khas, Jawa Tengah diyakini mampu menjadi magnet wisata baru yang kompetitif di kancah nasional maupun internasional.
Konsep BMTX 2025
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Tengah, Ari Martanto, menyampaikan bahwa BTMX tahun ini digelar dengan konsep lebih selektif dan efektif. Pihaknya membatasi jumlah buyer agar interaksi bisnis lebih fokus dan menghasilkan kerja sama konkret.
“BTMX bukan sekadar pameran, tetapi business meeting yang mempertemukan pelaku usaha dengan calon mitra secara langsung. Kami ingin transaksi yang terjadi benar-benar berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah,” ujar dia.
Ari menambahkan, dengan meningkatnya jumlah penerbangan, tersedianya aksesibilitas jalan tol, serta pengembangan destinasi unggulan seperti Borobudur, Karimunjawa, Dieng, dan Solo–Sangiran, Jawa Tengah memiliki daya tarik kuat untuk wisatawan domestik maupun internasional. “Kami optimistis dengan dukungan berbagai pihak, angka kunjungan tahun ini bisa melebihi target,” katanya.
Dukungan dari Wali Kota Solo
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyambut positif pemilihan Solo sebagai tuan rumah penyelenggaraan BTMX 2025. Menurutnya, event berskala provinsi ini menjadi bukti bahwa Solo memiliki infrastruktur dan kesiapan sebagai pusat kegiatan pariwisata dan bisnis.
“Solo kini menjadi salah satu destinasi prioritas di Jawa Tengah. Kami bersyukur bisa menjadi tuan rumah BTMX 2025 karena ini memberi dampak langsung pada perputaran ekonomi di kota kami,” kata Respati.
Respati juga menyinggung kebijakan pemerintah pusat yang memberikan insentif berupa pengurangan PPn tiket pesawat menjelang akhir tahun. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat relevan dengan upaya peningkatan kunjungan wisata ke daerah.
“Kami menunggu implementasi diskon PPn tiket pesawat dari Presiden, karena efeknya akan sangat luar biasa terhadap peningkatan wisatawan ke Jawa Tengah, terutama ke Solo,” ucap dia.
Kolaborasi Antardaerah
BTMX 2025 juga diharapkan menjadi ruang kolaborasi antardaerah di Jawa Tengah. Melalui forum tersebut, pelaku wisata dari berbagai kabupaten/kota dapat saling berbagi strategi promosi, membentuk paket wisata lintas wilayah, serta memperkuat citra pariwisata Jawa Tengah sebagai satu kesatuan destinasi unggulan.
Kegiatan yang dipusatkan di Hotel The Sunan Solo ini diikuti oleh 44 seller yang terdiri atas pelaku usaha pariwisata, hotel, biro perjalanan, hingga pengelola destinasi wisata. Sementara itu, 100 buyer dari berbagai daerah dan negara hadir untuk menjajaki peluang kerja sama dan memperluas pasar pariwisata Jawa Tengah.
Selain pertemuan bisnis antara buyer dan seller, kegiatan BTMX juga diisi dengan presentasi produk wisata, pertunjukan kesenian daerah, serta sesi networking untuk memperkenalkan potensi pariwisata baru yang mulai berkembang di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan timur.
.png)


Posting Komentar