P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Bupati Iron Gas Pol. Sertifikasi 44 Gili untuk Tingkatkan PAD dari Investasi dan Pariwisata

Featured Image

Gili Kondo, Destinasi Wisata Baru di Lombok Timur

Lombok Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun wilayah dengan fokus pada potensi laut dan pariwisata berkelanjutan. Jika Gili Trawangan di Lombok Utara telah menjadi destinasi utama wisatawan dunia, kini perhatian mulai beralih ke bagian timur Pulau Lombok, khususnya ke Gili Kondo. Dikenal sebagai "surga tersembunyi" dari Lombok Timur, Gili Kondo menawarkan pesona yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain.

Gili Kondo memiliki air laut yang sangat jernih, pantai berpasir putih halus, serta kekayaan bawah laut yang luar biasa. Saat perahu mendekati pulau ini, bahkan dari jarak 15 menit perjalanan pun, hamparan karang dan ikan kecil sudah tampak jelas menari di kedalaman. Bagi wisatawan yang mencari ketenangan, Gili Kondo menjadi pilihan ideal untuk menghindari keramaian dan kebisingan dari Gili Trawangan yang semakin padat.

Keindahan alam dan suasana tenang di Gili Kondo membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai. Meski terletak di lokasi yang relatif terpencil, fasilitas di pulau ini cukup lengkap. Pengunjung dapat menikmati penginapan yang nyaman, menikmati senja di atas pasir putih yang lembut, dan menyambut pagi dengan cahaya matahari yang memantul di permukaan laut biru.

Namun, di balik pesonanya yang alami, pemerintah setempat sedang melakukan langkah serius untuk memastikan bahwa seluruh potensi Gili Kondo dan 43 pulau kecil lainnya dikelola secara legal, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, bersama Sekretaris Daerah H. Muhammad Juaini Taofik dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan M. Zainudin, baru-baru ini menghadiri undangan Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pertemuan tersebut membahas tindak lanjut rencana pengembangan dan pemanfaatan Gugusan Gili Kondo sebagai kawasan investasi wisata bahari unggulan.

Bupati Haerul menegaskan bahwa upaya sertifikasi dan inventarisasi 44 pulau kecil ini bukan hanya bertujuan administratif, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam menggerakkan ekonomi wilayah pesisir. Ia berharap langkah ini tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Gili Kondo dan sekitarnya, tetapi juga memberikan dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat Lombok Timur.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memadukan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial dalam satu arah pembangunan. Sertifikasi kepemilikan pulau-pulau kecil akan memperjelas batas pengelolaan, memudahkan masuknya investor, sekaligus mencegah konflik lahan di masa depan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, M. Zainudin, menjelaskan bahwa Gili Kondo menjadi prioritas karena potensi besar baik di darat maupun bawah laut. Selain panorama indah, ekosistem laut di kawasan ini menjadi aset ekonomi yang dapat dikembangkan secara lestari, seperti wisata snorkeling, diving, dan edukasi lingkungan.

“Kita nanti juga akan mengurus izin pemanfaatan bawah lautnya,” ujarnya. “Jadi orang berinvestasi tidak perlu repot mengurus izin terpisah, semuanya sudah satu paket dari darat sampai bawah laut.”

Pemerintah pusat melalui KKP akan memfasilitasi proses sertifikasi tersebut, yang ditargetkan rampung pada Desember 2025. Dengan begitu, pada tahun 2026, Lombok Timur siap membuka pintu investasi wisata bahari yang lebih besar dan profesional, tanpa mengabaikan kelestarian alam.

Langkah progresif ini sejalan dengan visi Lombok Timur sebagai daerah pesisir yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam, tetapi juga mampu mengelola potensi lautnya secara mandiri dan bernilai ekonomi tinggi.

Di sisi lain, Gili Kondo kini menjadi simbol transformasi. Dari pulau sepi yang dahulu hanya dikunjungi oleh para pencinta alam, kini ia tengah disiapkan menjadi etalase baru pariwisata Lombok Timur, tempat keindahan alam bertemu dengan kebijakan cerdas dan pembangunan berwawasan lingkungan.

Satu per satu, “surga kecil” di timur Lombok itu mulai terdata, tersertifikasi, dan siap menyambut masa depan. Lombok Timur tak hanya menjaga pesona alamnya, tetapi juga menyiapkan masa depan ekonomi biru yang inklusif, lestari, dan menjanjikan bagi generasi mendatang.

Posting Komentar

Posting Komentar