P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

5 Rekomendasi Wisata Agama di Solo, Cocok untuk Ketenangan Batin

Featured Image

Wisata Religi yang Menenangkan di Kota Solo

Kota Solo, Jawa Tengah, dikenal sebagai kota yang kaya akan warisan budaya dan sejarah. Selain memiliki seni batik yang terkenal hingga ke mancanegara dan keraton yang megah, Solo juga menyimpan berbagai destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Wisata religi di Solo tidak hanya terbatas pada tempat-tempat ibadah, tetapi juga meliputi situs-situs bersejarah dengan nilai spiritual tinggi. Di sini, pengunjung bisa merasakan harmoni antara kehidupan spiritual dan kehidupan sehari-hari masyarakat Solo.

Dengan mengunjungi tempat-tempat religi di Solo, pengunjung diajak untuk merenungkan makna kehidupan, menghargai nilai-nilai kebersamaan, serta menyaksikan bagaimana kebudayaan dan kepercayaan dapat berbaur secara harmonis. Berikut adalah beberapa rekomendasi wisata religi yang patut dikunjungi saat berkunjung ke Kota Solo:

1. Masjid Agung Keraton Surakarta

Masjid Agung Surakarta memiliki makna sejarah yang dalam dan memiliki ikatan historis yang erat dengan Keraton Surakarta Hadiningrat. Masjid ini dibangun selama masa pemerintahan Paku Buwana III (1749–1788) dan kini menjadi lokasi pelaksanaan grebeg dan festival sekaten yang menjadi daya tarik wisata religi tahunan.

Bangunan masjid ini mengusung gaya arsitektur tradisional Jawa, dengan gapura yang memadukan sentuhan Arab-Persia dan interior bernuansa Jawa. Lokasinya berada di Jalan Masjid Agung No.1, Kauman, Pasar Kliwon.

2. Pura Indra Prasta

Pura Indra Prasta merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Hindu di Solo. Terletak di Kampung Mutihan, Sondakan, Kecamatan Laweyan, pura ini didirikan pada tahun 1968 oleh warga setempat yang menggunakan lahan tersebut untuk menggembala ternak sambil beribadah.

Pura ini memiliki luas area 785 meter persegi dan termasuk jenis pura dwi mandala, yang memiliki dua halaman utama. Selain menjadi tempat sembahyang, pura ini juga sering dikunjungi wisatawan untuk menikmati keindahan arsitektur dan suasana spiritual yang tenang.

3. Masjid Al Wustho Mangkunegaran

Masjid Al Wustho berdiri megah di Kampung Ketelan, Banjarsari, Surakarta. Dibangun antara tahun 1916 hingga 1944, masjid ini merupakan peninggalan dari masa pemerintahan Mangkunegaran VII. Nama “Al Wustho” berarti tengah, yang melambangkan letaknya di pusat wilayah pemerintahan Mangkunegaran.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial seperti layanan kesehatan dan kegiatan sunatan massal. Arsitekturnya menampilkan perpaduan modern dan Eropa, menjadikannya salah satu masjid paling elegan di Solo.

4. Gua Maria Mojosongo

Gua Maria Mojosongo adalah destinasi spiritual bagi umat Katolik di Solo. Lokasinya berada di Jalan Debegan, Mojosongo, Jebres, di tengah area yang sejuk dan rindang. Awalnya, lokasi ini hanya berupa lapangan belukar dengan salib besi di tengahnya.

Pada tahun 1975, masyarakat mulai membangun rumah sederhana untuk tempat istirahat dan mengembangkan gagasan tempat ziarah. Akhirnya, pada 25 Desember 1983, Gua Maria Mojosongo resmi dibuka sebagai tempat doa dan perenungan. Suasananya yang damai menjadikannya tempat ideal untuk mencari ketenangan batin.

5. Masjid Raya Sheikh Zayed

Salah satu ikon baru wisata religi di Solo adalah Masjid Raya Sheikh Zayed. Masjid ini diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Nahyan, pada 14 November 2022.

Terletak di Jalan Ahmad Yani No.128, Gilingan, Banjarsari, masjid megah ini berdiri di atas lahan 8.000 meter persegi dengan empat menara dan satu kubah utama. Arsitekturnya memadukan gaya Timur Tengah dan unsur budaya Indonesia, menjadi simbol persahabatan antara kedua negara. Meskipun terbuka untuk umum, pengunjung diharuskan mengenakan pakaian sopan dan menutup aurat selama berada di dalam kawasan masjid.

Posting Komentar

Posting Komentar