P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

PHRI Berharap Kebijakan Pemerintah Dorong Wisata

Featured Image

Tingkat Okupansi Hotel di Kabupaten Jayapura Masih Rendah

Sampai triwulan keempat tahun ini, tingkat okupansi atau hunian hotel di Kabupaten Jayapura masih berada di bawah rata-rata. Angka yang mencerminkan jumlah kamar yang terisi oleh tamu tersebut hanya mencapai 30 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan perhotelan belum sepenuhnya pulih dari dampak berbagai tantangan yang terjadi belakangan ini.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Jayapura, Bambang Zulhadi, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dalam angka okupansi tersebut. Ia menilai bahwa kebijakan pemerintah, khususnya melalui Kementerian Keuangan, diperlukan untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap sektor perhotelan dan restoran.

Menurut Bambang, saat ini masih banyak kegiatan pemerintah maupun swasta yang melibatkan jasa hotel yang belum berjalan secara optimal. Dampaknya, tidak semua peluang bisnis yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih nyata agar potensi bisnis dan pariwisata di wilayah ini bisa berkembang lebih pesat.

Ia menjelaskan bahwa aturan-aturan yang ada saat ini sering kali menghambat perkembangan sektor perhotelan. Untuk itu, ia mengharapkan adanya perbaikan regulasi yang dapat memfasilitasi operasional dan pengembangan usaha di bidang ini. Selain itu, perlu adanya strategi yang lebih komprehensif dalam mendorong wisatawan datang ke Kabupaten Jayapura.

Beberapa faktor yang turut memengaruhi rendahnya okupansi antara lain adalah kurangnya promosi yang efektif, minimnya aksesibilitas ke lokasi-lokasi wisata, serta ketidakpastian situasi sosial dan ekonomi. Semua hal ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah dan pusat.

Dalam rangka meningkatkan daya tarik Kabupaten Jayapura sebagai destinasi wisata, diperlukan kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah. Program-program yang berfokus pada pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan, serta inovasi dalam penyelenggaraan acara juga menjadi langkah penting yang harus dilakukan.

Selain itu, pentingnya membangun kesadaran masyarakat lokal tentang manfaat pariwisata juga perlu ditekankan. Dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai aktivitas pariwisata, potensi ekonomi yang dihasilkan dapat dirasakan secara merata dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, meski masih ada tantangan yang dihadapi, para pelaku usaha di sektor pariwisata dan perhotelan tetap optimis bahwa dengan dukungan yang tepat, kondisi akan segera membaik. Diperlukan komitmen bersama dari berbagai pihak agar sektor ini dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Posting Komentar

Posting Komentar