P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Jawa Barat Juara IMTI 2025, Pariwisata Muslim Makin Global

Featured Image

Jawa Barat Kembali Menjadi Pemimpin dalam Indeks Wisata Muslim Nasional

Jawa Barat kembali menunjukkan keunggulannya di tingkat nasional dengan meraih peringkat pertama dalam Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025. Penghargaan ini diberikan dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, yang menempatkan provinsi tersebut di posisi teratas dengan skor total sebesar 69,6. Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan posisi keenam pada edisi IMTI sebelumnya.

Selain mendapatkan peringkat pertama, Jawa Barat juga berhasil meraih dua penghargaan khusus, yaitu ‘Special Recognition Award of Muslim Friendly Destination’ dan ‘Best Environment Performance of The Year.’ Dalam kategori lingkungan, Jawa Barat mencatatkan skor tertinggi nasional, yaitu 82,8. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam menerapkan kebijakan pariwisata halal serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Iendra Sofyan, menjelaskan bahwa capaian ini menjadi bukti dari strategi yang telah dijalankan oleh pemerintah provinsi dalam memperkuat pariwisata ramah muslim. Ia menekankan bahwa hasil ini adalah wujud nyata sinergi lintas sektor berdasarkan kerangka ACES (Access, Communication, Environment, Services).

"Skor lingkungan yang tinggi mencerminkan komitmen pemerintah terhadap kebijakan pariwisata halal, tingginya jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, serta praktik pariwisata yang berkelanjutan," ujar Iendra.

Sebelumnya, Jawa Barat sering berada di urutan bawah dalam penilaian IMTI. Namun, selama tiga tahun terakhir, provinsi ini mulai menunjukkan peningkatan signifikan. "Selama enam tahun terakhir, kita selalu di belakang. Tiga tahun terakhir, kita selalu di peringkat keenam. Setelah penilaian Wakil Gubernur turun, saya juga turun, alhamdulillah bisa naik ke peringkat pertama," tambahnya.

Dalam IMTI 2025, Jawa Barat juga menunjukkan performa pelayanan yang solid dengan peringkat ketiga dan skor 75,7. Sementara itu, kategori komunikasi mendapat peringkat ketiga dengan skor 67,5. Selain itu, Jawa Barat memiliki ketersediaan restoran halal yang luas, warisan budaya yang kaya, serta fasilitas yang memadai di hotel dan bandara untuk para wisatawan Muslim.

Pemprov Jabar juga telah mengambil langkah konkret melalui program Smiling West Java Muslim Friendly Tourism (SWJ-MFT), yang diluncurkan pada tahun 2024. Program ini merupakan pemeringkatan tingkat provinsi pertama di Indonesia dalam penerapan instrumen pariwisata ramah Muslim.

Selain itu, kolaborasi antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Telkom University telah menghasilkan inovasi digital seperti HalalBot, sebuah chatbot berbasis deep learning yang membantu wisatawan Muslim merencanakan perjalanan yang aman dan nyaman.

Iendra juga menyebutkan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah produk bersertifikat halal terbanyak di Indonesia, yaitu sekitar 1,3 juta produk. Produk-produk ini secara langsung mendukung sektor UMKM dan perdagangan.

Meskipun kriteria akses masih berada di peringkat kesepuluh, Jawa Barat memiliki infrastruktur yang cukup solid. Penyempurnaan aksesibilitas akan menjadi fokus utama untuk meningkatkan potensi pariwisata di masa depan.

Iendra menegaskan bahwa prestasi ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku industri pariwisata, media, dan masyarakat. Tim Disparbud dan EHTC telah mematangkan konsep pariwisata ramah muslim sejak 2024, sehingga saat ini dapat memberikan hasil maksimal.

Dengan peningkatan ranking IMTI 2025, Iendra berharap Jawa Barat semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata ramah muslim unggulan di Indonesia. Ia berharap kenyamanan, kemudahan, dan jaminan layanan sesuai prinsip pariwisata ramah muslim terus ditingkatkan.

Prestasi ini juga menjadi dorongan untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan citra positif Jawa Barat.

Posting Komentar

Posting Komentar