
Eco Tourism Bali Jadi Tuan Rumah Perayaan Hari Pariwisata Dunia 2025
Eco Tourism Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Tourism Day seri ke-3 yang mengusung tema Tourism & Climate Action. Acara ini digelar pada Kamis, 8 Oktober 2025 di The Meru Sanur-Bali. Kegiatan ini menampilkan lebih dari 300 pemangku kepentingan lintas sektor, mulai dari perwakilan pemerintah, pelaku industri perhotelan, asosiasi, komunitas hingga mitra keberlanjutan yang ingin menjadikan pariwisata sebagai bagian dari solusi iklim.
Perayaan tahun ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan komitmen untuk memastikan keberlanjutan dalam pariwisata tidak berhenti pada pernyataan semata, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata yang terukur dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa saat ini wisatawan global semakin sadar dalam menilai kualitas destinasi. "Mereka bukan lagi menilai destinasi wisata dari jumlah bintang hotelnya, melainkan dari seberapa baik lingkungan dijaga, seberapa besar masyarakat lokal terlibat dan diberdayakan, serta bagaimana seluruh sektor dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas," ujarnya.
"Inilah makna baru dari 'premium' pariwisata yang berkualitas, adil, dan berkelanjutan. Aset terbesar Bali bukan hanya pantai atau sawahnya, tetapi rakyatnya yang menjaga harmoni antara alam dan budaya. Ini adalah harta tak ternilai yang harus kita jaga bersama," tambahnya.
Margareth Meutia selaku Manager Consumer Campaign and Engagement Rainforest Alliance Indonesia menyatakan bahwa Eco Tourism Bali adalah mitra yang tepat untuk mendorong praktik pengadaan dan promosi produk berkelanjutan berbasis kopi, teh, cokelat, dan minyak sawit di kalangan bisnis hotel, restoran, kafe, dan ritel.
"Perayaan Hari Pariwisata Dunia menjadi momentum yang relevan untuk berbagi inisiatif dan kolaborasi ini, sejalan dengan peluncuran Sustainable Procurement Guideline untuk sektor HORECA oleh Eco Tourism Bali," ujar Margareth.
Sementara itu, Suzy Hutomo selaku Co-Founder Eco Tourism Bali menyoroti perjalanan organisasi selama empat tahun dari membangun kesadaran hingga mendorong aksi nyata untuk iklim dalam sektor pariwisata.
"Hari ini, kita sudah melangkah lebih jauh dari sekadar kesadaran. Kita mengambil tindakan nyata dan menyediakan alat praktis agar bisnis dapat menerapkan keberlanjutan dengan kredibilitas dan dampak yang terukur," ujarnya.
Suzy menjelaskan bahwa Eco Tourism Bali bekerja sama dengan The Meru Sanur untuk mengadakan kegiatan edukatif bagi anak-anak setempat dalam menanamkan nilai pentingnya menjaga keindahan alam Bali.
"Masa depan pariwisata Bali bergantung pada seberapa baik kita melindungi apa yang kita cintai hari ini," tutupnya.
.png)


Posting Komentar