P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025: Pemimpin Promosi Wisata dan Budaya Lokal

Featured Image

Perayaan Grand Final Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025

Grand Final Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025 berlangsung dengan penuh semangat di Ballroom Hotel Santika, pada malam hari Rabu, 8 Oktober 2025. Acara ini menjadi momen penting bagi 24 finalis yang merupakan perwakilan terbaik dari generasi muda kota Tasikmalaya. Mereka bersaing untuk memperebutkan gelar bergengsi yang tidak hanya tentang prestise, tetapi juga tanggung jawab sebagai duta budaya dan promotor daerah.

Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Mojang Jajaka bukan sekadar ajang kecantikan atau kecerdasan, tetapi juga wadah untuk mengembangkan kreativitas dan semangat menjadi duta daerah yang inspiratif. Ia menegaskan bahwa meskipun kota ini tidak memiliki gunung atau pantai, potensi besar terletak pada sektor kuliner, sport tourism, dan wisata religi yang unik dan menarik.

Pemerintah Kota Tasikmalaya terus mendorong berbagai kegiatan kreatif sebagai bagian dari kolaborasi dalam mempromosikan potensi lokal. Viman memberikan contoh Salsa, Mojang Jawa Barat yang aktif di Dekranasda, sebagai panutan bagi peserta Mojang Jajaka. Seleksi yang dilakukan mulai Mei hingga Oktober 2025 berhasil menghasilkan 24 finalis yang siap menjalani amanah sebagai representasi Kota Tasikmalaya yang kini berusia 24 tahun.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya sekaligus Ketua Pelaksana acara, Deddy Mulyana, menyampaikan selamat kepada Amanda Sabela Cuhaya dan Ahmad Gading yang terpilih sebagai Mojang dan Jajaka Pinilih Kota Tasikmalaya 2025. Menurut Deddy, kedua pemenang ini menjadi harapan baru dan semangat baru bagi kota.

Ia menambahkan bahwa ajang ini bertujuan sebagai sarana pemberdayaan generasi muda sekaligus pilot project pembinaan talenta dan kompetensi di Kota Tasikmalaya. Mojang Jajaka harus mampu menjadi pelopor kreativitas serta promosi budaya dan pariwisata daerah.

Dengan mengusung tema “Miara Askara Kisunda” yang berarti Memelihara Kesempurnaan Orang Sunda, ajang ini menegaskan jati diri Sunda yang kuat dan berbudi luhur dalam diri para finalis. Deddy berharap mereka dapat meningkatkan kunjungan wisata dan mendorong ekonomi kreatif melalui inovasi yang mereka bawa.

Grand Final Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025 menjadi momen penting dalam menguatkan peran pemuda sebagai agen perubahan untuk mempromosikan budaya dan menggerakkan ekonomi kreatif di Kota Santri ini. Dengan tampilnya para finalis yang berkualitas, diharapkan akan muncul semangat baru yang mampu membawa nama kota Tasikmalaya lebih dikenal baik secara nasional maupun internasional.

Posting Komentar

Posting Komentar