P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

40 Negara Tertarik Wisata Indonesia di WITF 2025

Featured Image

Wonderful Indonesia Tourism Fair 2025 Menarik Perhatian Dunia

Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) kembali digelar untuk kedua kalinya pada tahun ini, dengan mengundang para pelaku industri pariwisata dari berbagai negara. Acara ini menjadi ajang penting dalam mempromosikan keindahan dan keunikan pariwisata Indonesia kepada dunia internasional.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Hariyadi Sukamdani, menyampaikan bahwa dalam satu hari penyelenggaraan WITF 2025, acara ini telah berhasil menarik perhatian lebih dari 200 pembeli dari 40 negara. Selain itu, tercatat lebih dari 3.200 janji temu antara pelaku industri pariwisata dari berbagai provinsi yang ikut serta dalam pameran tersebut.

“Tahun ini jumlah eksibitornya meningkat dibandingkan tahun lalu, yaitu dari 280 menjadi 300. Jumlah pembeli juga semakin bertambah, meskipun belum sepenuhnya mencapai angka akhir hari ini. Tapi kemarin saja sudah mencapai lebih dari 200 pembeli, sehingga kita berharap akan terus meningkat,” ujar Hariyadi saat berada di NICE PIK 2, Jumat (10/10/2025).

Negara-negara yang Diincar oleh Kementerian Pariwisata

Dari 40 negara yang tertarik dengan pariwisata Indonesia, Deputi Marketing Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa beberapa negara akan menjadi fokus kerja sama dengan Indonesia. Target utama adalah pasar Top 15, yang semuanya hadir dalam acara ini.

“Kami terbuka untuk semua negara, tetapi dari 40 negara tersebut ada yang kami prioritaskan,” kata Made.

Negara-negara yang menjadi prioritas antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa. Setiap negara memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda sesuai dengan potensi wisatawan yang dimiliki.

Fokus pada Pasar Asia dan Eropa

Untuk pasar Korea Selatan, Kemenpar berharap dapat mencapai angka di atas 12%. Jepang juga menjadi salah satu target utama, karena baru-baru ini telah ditandatangani MoU antara Indonesia dan Jepang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Sebelumnya Jepang agak ragu untuk melakukan perjalanan ke Indonesia, tapi sekarang mulai bagus. Kami harap bisa terus berkembang,” jelas Made.

Sementara itu, Australia dan Amerika Serikat menjadi target pasar kelas atas atau high end. Tujuannya adalah untuk menciptakan pendapatan yang lebih besar dengan menawarkan pengalaman wisata mewah. Contohnya adalah resor-resor di Kalimantan dan Sumba yang menawarkan pengalaman unik dan budaya yang berbeda.

“Amerika Serikat juga menjadi target karena mereka bisa tinggal di Indonesia selama 24 jam. Nilai tukar mereka juga besar, sehingga mereka akan menghabiskan banyak uang di sini,” tambah Made.

Pasar Eropa yang Potensial

Untuk pasar Eropa, Kemenpar membidik Jerman, Prancis, dan Inggris. Banyak warga Indonesia yang tinggal di negara-negara tersebut, dan biasanya hanya pulang ke kampung halaman. Namun, kini mereka diharapkan juga bisa berwisata di Indonesia.

“Dengan berlibur, mereka bisa mengetahui bahwa Indonesia tidak hanya tentang kampung halaman. Mereka bisa mencoba wisata ke luar kota, itulah yang ingin kita capai,” ujar Made.

Pengembangan Wisata di Korea Selatan

Selain itu, Kemenpar juga sedang memperluas destinasi wisata di Korea Selatan. Selain Bali, kini fokus juga diberikan pada Manado, Jawa Timur, dan Batam.

“Di Manado akan dibuka penerbangan langsung ke Korea Selatan untuk wisata diving di Bunaken. Sementara untuk golf di Batam, sudah ada direct flight yang tersedia,” jelas Made.

Persiapan Kerja Sama dengan Korea Selatan

Kemenpar telah mempersiapkan kerja sama pariwisata dengan Korea Selatan. Salah satu persiapannya adalah memastikan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan pelayanan terbaik.

“Karena mereka memiliki standar tersendiri, namun ini juga bagus bagi pariwisata kita, karena dapat meningkatkan standar layanan kita,” kata Made.

Posting Komentar

Posting Komentar