
NTB Dinobatkan sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Terbaik Tahun 2025
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mencatatkan prestasi yang membanggakan. NTB berhasil meraih penghargaan nasional sebagai salah satu destinasi pariwisata ramah muslim terbaik tahun 2025, berdasarkan Indonesian Muslim Travel Index (IMTI). Penghargaan ini menjadi bukti bahwa NTB semakin dikenal sebagai destinasi unggulan yang mampu menyediakan layanan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurutnya, masuknya NTB dalam lima besar daerah yang mendapatkan penghargaan ini menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas pariwisata di wilayahnya. Tujuannya adalah menjadikan NTB sebagai destinasi kelas dunia yang ramah muslim.
"Kami akan terus berupaya memperbaiki dan mengembangkan pariwisata NTB agar lebih baik lagi," ujar Iqbal melalui pernyataan resmi. Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan NTB sebagai pusat utama pariwisata ramah muslim di Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana kepada Gubernur Iqbal di Ballroom 1 JIExpo Kemayoran, Jakarta. Proses penilaian dilakukan oleh Bank Indonesia dan melibatkan 15 daerah se-Indonesia. Hasil ini semakin memperkuat posisi NTB sebagai ikon wisata halal nasional, sekaligus berkontribusi pada pengembangan ekonomi syariah dan pariwisata yang berdaya saing global.
Selain itu, NTB juga meraih penghargaan Special Recognition Award for Setting a Global Benchmark in Muslim Friendly Tourism and Sport. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas komitmen NTB dalam membangun ekosistem pariwisata ramah muslim yang berstandar internasional.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, menjelaskan bahwa capaian ini menjadi momentum penting untuk terus memperkuat posisi NTB sebagai pusat pariwisata ramah muslim. Beberapa langkah strategis telah ditetapkan sebagai bentuk komitmen tersebut.
Pertama, standarisasi, sertifikasi, dan jaminan halal harus tampil di gerai-gerai F&B serta penyedia layanan perhotelan. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan.
"Keberadaan sertifikasi halal akan memperkuat kepercayaan wisatawan terhadap layanan yang disediakan," jelas Aulia.
Kedua, digitalisasi dan branding global menjadi prioritas. NTB perlu memaksimalkan penggunaan teknologi dan integrasi layanan halal dalam semua aspek pariwisata. Hal ini bertujuan untuk memperluas cakupan pasar dan meningkatkan daya tarik NTB sebagai destinasi pariwisata ramah muslim.
Terakhir, pemerintah daerah akan fokus pada perluasan infrastruktur dan layanan aksesibel. Tujuannya adalah memastikan inklusivitas bagi semua wisatawan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Dengan berbagai upaya ini, NTB terus berkomitmen untuk menjadi destinasi pariwisata ramah muslim yang tidak hanya diminati oleh wisatawan lokal, tetapi juga mancanegara. Pencapaian ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju kesuksesan pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
.png)


Posting Komentar