P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Jembatan Pandansimo Beroperasi, Sultan HB X Kembangkan Wisata Baru

Featured Image

Jembatan Pandansimo, Ikon Wisata dan Infrastruktur Baru di Yogyakarta

Jembatan Pandansimo yang baru dioperasikan di pesisir pantai selatan Yogyakarta menjadi salah satu ikon wisata baru yang menarik perhatian masyarakat. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan bahwa jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur penghubung, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Desain jembatan yang indah dan eksotis membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Jembatan sepanjang 2,3 kilometer ini menjadi akses utama menuju sejumlah pantai di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Dengan adanya jembatan ini, masyarakat dan wisatawan dapat menikmati pengalaman yang berbeda ketika melintasi area tersebut.

Selain itu, keberadaan jembatan ini diharapkan dapat membuka potensi ekonomi baru di kawasan pantai selatan DIY. Posisi strategis jembatan memungkinkan wisatawan lebih mudah menjangkau destinasi wisata pantai yang ada di sekitar area tersebut. Sebelumnya, hanya ada Jembatan Kretek yang menjadi akses utama menuju Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Namun, untuk mengakses pantai lain seperti Pantai Pandansimo, Goa Cemara, dan Samas, wisatawan harus melewati jalur yang lebih jauh.

Dengan adanya jembatan baru ini, wisatawan dapat langsung bermigrasi ke pantai-pantai lain tanpa perlu melakukan perjalanan yang terlalu panjang. Sultan juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak di Bali untuk mengembangkan atraksi wisata yang sesuai dengan karakteristik pantai selatan DIY. Salah satunya adalah olahraga paraceling yang memiliki potensi besar karena arah angin yang berbeda dibandingkan Bali.

Di kawasan ini, aktivitas paraceling akan lebih optimal dilakukan antara bulan Juni hingga Desember, sedangkan di Bali biasanya dilakukan antara Januari hingga Juni. Dengan kondisi angin yang berbeda, Sultan berharap aktivitas wisata bahari di Bali dan DIY dapat saling melengkapi. Wisatawan mancanegara yang kesulitan menyalurkan hobinya karena perubahan arah angin di Bali dapat beralih ke DIY untuk melanjutkan aktivitasnya, terutama dari bulan Juni sampai akhir tahun.

Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Selatan DIY

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa jembatan ini menjadi harapan baru dalam pertumbuhan ekonomi kawasan selatan DIY. Nilai investasi yang mencapai Rp863,7 miliar dari APBN menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat arus barang, jasa, dan mobilitas masyarakat.

Sebelum jembatan ini dibangun, jalur lintas selatan terbagi oleh Sungai Progo, sehingga menghambat akses antara beberapa daerah. Dengan adanya jembatan, waktu tempuh dan biaya operasional kendaraan dapat diminimalkan. Studi kelayakan tahun 2017 menunjukkan bahwa jembatan ini mampu mengurangi biaya operasi kendaraan hingga 13,11 persen, atau setara Rp1,4 triliun per tahun.

Selain itu, waktu tempuh berkurang hingga 20 menit, dan nilai waktu kendaraan turun hingga 31,44%. Produksi komoditas pertanian dan perikanan juga diproyeksikan meningkat sebesar 18,6% atau sekitar Rp7,7 miliar per tahun. Jembatan Pandansimo yang memiliki panjang 2.300 meter dengan bentang utama 675 meter dan lebar rata-rata 24 meter ini dikerjakan selama 579 hari kalender, mulai dari 17 November 2023 hingga 20 Juni 2025.

Proyek ini menghubungkan Desa Banaran, Galur, Kulonprogo, dengan Desa Poncosari, Srandakan, Bantul. Dengan penyelesaian proyek ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan pariwisata di kawasan pantai selatan DIY.

Posting Komentar

Posting Komentar