P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Indonesia Jadi Raja Pariwisata Muslim Global

Featured Image

Komitmen Indonesia dalam Pariwisata Ramah Muslim

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk menjadi negara yang unggul dalam penerapan pariwisata ramah Muslim. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan kekayaan alam serta budaya yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam sektor ini.

“Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 230 juta Muslim. Dengan potensi sebesar itu, sudah selayaknya kita berada di garis depan dalam pengembangan pariwisata ramah Muslim,” ujar Menteri Widiyanti dalam sambutannya di The 7th International Halal in Tourism Summit 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025

Untuk mendukung target tersebut, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Bank Indonesia, Enhaii Halal Tourism Center (EHTC), dan Crescent Rating meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025. IMTI menjadi instrumen strategis dalam mengukur kesiapan provinsi di Indonesia terhadap standar Global Muslim Travel Index (GMTI), acuan internasional dalam pariwisata halal.

Indeks ini menggunakan kerangka kerja ACES (Access, Communication, Environment, Services) yang juga diterapkan dalam GMTI, dengan tujuan mengevaluasi sekaligus meningkatkan daya saing ekosistem pariwisata halal nasional. “Lebih dari sekadar pengukuran, IMTI akan membantu kami menyelaraskan standar dan sertifikasi agar layanan ramah Muslim di seluruh Indonesia konsisten dan dipercaya wisatawan,” jelas Menteri Widiyanti.

Hasil Penilaian IMTI 2025

Dalam edisi 2025, IMTI menilai 15 provinsi unggulan yang dianggap memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata halal. Provinsi-provinsi tersebut meliputi: Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan DI Yogyakarta.

Hasil penilaian menunjukkan lima besar provinsi terbaik adalah: - Jawa Barat - Sumatra Barat - Nusa Tenggara Barat - Aceh - Jawa Tengah

Selanjutnya diikuti oleh Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Gorontalo, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Riau, dan Bengkulu. Menteri Widiyanti turut menyerahkan piagam penghargaan IMTI 2025 kepada perwakilan dari masing-masing provinsi sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian dan komitmen mereka.

Langkah untuk Kembali Memimpin GMTI Global

Langkah ini diharapkan mampu mendorong Indonesia untuk kembali menempati posisi pertama dalam peringkat Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun mendatang. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia harus memperkuat tiga pilar utama: atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.

1. Atraksi: Kekayaan Warisan Islam

Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya Islam yang menjadi identitas kuat bangsa. “Kita harus mengenali, mengemas, dan mempromosikan kekayaan ini sebagai pengalaman wisata yang unik dan bernilai tinggi bagi wisatawan Muslim dunia,” ujar Widiyanti.

2. Aksesibilitas: Konektivitas dan Kemudahan Mobilitas

Aksesibilitas menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan Muslim global. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas udara dan kemudahan perjalanan internasional. Indonesia kini memiliki 36 bandara internasional yang siap menghubungkan wisatawan langsung ke berbagai destinasi di nusantara. “Kami memberikan akses bebas visa ke sejumlah negara dan visa on arrival bagi lebih dari 100 negara. Kebijakan ini akan terus diperluas untuk mendorong mobilitas wisatawan,” jelasnya.

3. Amenitas: Layanan Ramah Muslim di Seluruh Nusantara

Dalam aspek amenitas, pemerintah memastikan ketersediaan fasilitas ibadah dan produk halal di berbagai destinasi wisata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 309 ribu masjid dan 376 ribu musala yang tersebar di bandara, pusat perbelanjaan, dan kawasan wisata. Selain itu, Kementerian Pariwisata juga memperluas cakupan sertifikasi produk halal hingga ke tingkat desa. “Kami menjangkau 20 desa wisata di 15 provinsi agar produk bersertifikat halal dapat diakses lebih luas oleh wisatawan,” kata Widiyanti.

Portal Wisata Muslim Nasional Sebagai Inovasi

Sebagai bentuk inovasi, Kementerian Pariwisata sedang mengembangkan portal digital khusus wisatawan Muslim yang akan memudahkan pencarian informasi destinasi, kuliner, dan layanan ramah Muslim di seluruh Indonesia. “Kami berharap portal ini segera bisa diluncurkan sebagai bagian dari komitmen meningkatkan pengalaman wisata halal di Indonesia,” ujarnya.

Menteri Widiyanti menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan visi besar tersebut. “Mari kita pastikan Indonesia memimpin gerakan pariwisata ramah Muslim global, dengan kebanggaan dan tujuan membawa kesejahteraan bersama,” tutupnya.

Posting Komentar

Posting Komentar