
Pemkab Cirebon Kembangkan 30 Desa Wisata Baru
Pemerintah Kabupaten Cirebon kini memiliki 30 desa wisata baru yang berada di wilayahnya. Keberadaan desa-desa tersebut diyakini mampu memperkuat sektor pariwisata dan menjadi penggerak utama perekonomian di kabupaten tersebut. Dengan adanya desa wisata, potensi ekonomi lokal dapat tumbuh secara signifikan.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Cirebon, Amin Mugni, menjelaskan bahwa penetapan 30 desa wisata baru merupakan upaya pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat desa. Menurutnya, kegiatan ini menjadi program prioritas yang diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kegiatan ini merupakan program prioritas pemerintah daerah yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya. Penyerahan SK Desa Wisata tersebut telah dilaksanakan di Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, sehari sebelumnya.
Amin menambahkan bahwa sektor pariwisata dan UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Ia juga menyebutkan bahwa dari 60 desa wisata yang sudah ada, banyak yang menunjukkan inovasi dalam pengelolaan kepariwisataan sehingga meningkatkan pendapatan asli desa mereka.
Tantangan dan Sinergi dalam Pengembangan Wisata
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cirebon, Syafrudin Aryono, menjelaskan bahwa tantangan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Meski tantangan besar, ia percaya bahwa dengan niat baik dan kerja sama semua pihak, pariwisata desa bisa menjadi sumber pendapatan asli desa yang berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya terus berupaya menjalin komunikasi dan kemitraan dengan banyak pihak agar bersama-sama menggerakkan sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon.
Desa Karangsuwung, Salah Satu Desa Wisata Baru
Salah satu desa wisata baru yang ditetapkan oleh Pemkab Cirebon adalah Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung. Desa ini kini resmi menyandang status Desa Wisata kategori pengembangan. Kuwu (kepala desa) Karangsuwung, Arief Nurdiyansyah, menyampaikan rasa syukur atas penetapan desa mereka sebagai desa wisata.
“Kami bersyukur atas penetapan desa kami sebagai desa wisata. Ini menjadi cambuk semangat bagi kami, khususnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang akan segera meluncurkan program-program wisata di desa kami,” ujarnya.
Arief berharap Disbudpar serta instansi terkait dapat terus memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan agar program desa wisata ini berjalan maksimal dan membawa dampak nyata bagi kesejahteraan warga.
Potensi Budaya dan Alam Desa Karangsuwung
Desa Karangsuwung memiliki potensi besar di sektor budaya dan wisata alam. Selain nilai sejarah seperti eks Pabrik Gula Karangsuwung yang menjadi ikon kawasan, desa ini juga menyimpan kearifan lokal, kesenian tradisional, serta panorama alam pedesaan yang menawan.
“Bersama dengan desa lain di wilayah Cirebon timur, kami memiliki potensi untuk berkembang menjadi desa wisata berbasis budaya dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Arief.
Dengan adanya desa wisata, masyarakat tidak hanya mendapatkan peluang ekonomi tetapi juga mampu melestarikan budaya dan lingkungan alam yang ada di sekitar mereka. Hal ini menjadi langkah penting dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
.png)


Posting Komentar