
Perubahan Tren Perjalanan di Asia Pasifik
Tren perjalanan di kawasan Asia Pasifik sedang mengalami pergeseran signifikan. Wisatawan kini tidak lagi hanya mengejar destinasi yang sudah sangat populer seperti Bangkok, Bali, atau Tokyo, tetapi mulai mencari lokasi tersembunyi yang menawarkan pengalaman unik, suasana yang lebih tenang, serta karakter lokal yang kuat. Fenomena ini terlihat dari peningkatan minat wisatawan Indonesia untuk menjelajahi kota dan destinasi baru, baik dalam maupun luar negeri.
Menurut laporan terbaru dari sebuah platform perjalanan, wisatawan asal Indonesia semakin berani mencoba rute-rute baru, terutama ke kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Hal ini menunjukkan bahwa para traveler kini lebih tertarik pada pengalaman yang berbeda dan tidak hanya fokus pada kota-kota besar.
Destinasi Di Dalam Negeri Tetap Menarik
Di dalam negeri, sejumlah destinasi masih menjadi favorit. Kota-kota seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Makassar terus menarik wisatawan berkat kombinasi antara budaya lokal dan daya tarik modern. Namun, tren baru juga menyoroti kawasan sekitar kota utama yang semakin diminati.
Salah satu contohnya adalah Magelang, Jawa Tengah, yang menawarkan panorama sunrise di Punthuk Setumbu, sebuah spot tersembunyi yang berada di antara Gunung Sumbing dan Merapi. Dari sana, wisatawan dapat menyaksikan siluet Candi Borobudur di balik kabut pagi, sebuah pengalaman yang kini banyak diburu oleh pencinta fotografi dan aktivitas slow travel.
Asia Tenggara dan Asia Timur Menjadi Pilihan Baru
Di tingkat internasional, beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur menjadi magnet bagi wisatawan Indonesia. Negara-negara seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, hingga Australia menjadi rute favorit. Kota-kota seperti Bangkok dan Kuala Lumpur tetap populer untuk liburan singkat, sementara Kyoto di Jepang dan Seoul di Korea Selatan memikat dengan pesona budaya dan perubahan musimnya.
Destinasi seperti Hoi An di Vietnam juga mulai mencuri perhatian. Kota ini dikenal dengan pesonanya yang klasik, jalanan penuh lampion, pasar malam tradisional, dan Festival Lampion di Sungai Thu Bon yang menciptakan suasana romantis khas Asia.
Meningkatnya Tren Perjalanan Akibat Musim Liburan
Meningkatnya tren perjalanan ini juga berkaitan dengan musim liburan akhir tahun. Banyak maskapai dan platform perjalanan menawarkan promo untuk mendorong wisatawan merencanakan perjalanan lebih awal. Salah satu contohnya adalah kampanye Traveloka 10.10 Travel Sale yang berlangsung pada tanggal 1–10 Oktober 2025. Berbagai destinasi di Asia Pasifik ditawarkan dengan harga lebih terjangkau selama periode tersebut.
Maskapai seperti Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, dan Singapore Airlines turut berpartisipasi dalam periode Airlines Brand Days dengan diskon hingga 50% untuk rute pilihan. Program ini menjadi momen penting bagi wisatawan untuk merencanakan liburan akhir tahun, sekaligus memperluas cakrawala perjalanan di kawasan Asia Pasifik, dari pesona lokal Indonesia hingga destinasi kelas dunia yang kini semakin mudah dijangkau.
Kesimpulan
Perubahan tren perjalanan di Asia Pasifik menunjukkan bahwa wisatawan kini lebih mencari pengalaman yang unik dan autentik. Dari destinasi dalam negeri hingga luar negeri, kawasan-kawasan baru mulai menarik perhatian. Dengan adanya promo dan penawaran khusus, wisatawan memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai tempat tanpa harus khawatir dengan biaya yang tinggi. Ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan minat wisata dan memperluas wawasan tentang keindahan alam dan budaya di kawasan Asia Pasifik.
.png)


Posting Komentar