P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Musim Pancaroba Datang, Dispar Gunungkidul Minta Pengelola Wisata Siap Siaga Hadapi Bencana

Featured Image

Imbauan Peningkatan Kewaspadaan di Masa Pancaroba

Memasuki masa pancaroba, berbagai instansi terkait di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan peringatan penting kepada pengelola destinasi wisata. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan pengunjung dan menjaga kestabilan operasional tempat wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menyampaikan bahwa saat ini telah memasuki masa pancaroba dan musim hujan akan dimulai pada akhir Oktober 2025. Informasi tersebut berasal dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mengingat sebagian besar destinasi wisata di kawasan ini merupakan wisata alam, seperti goa, pantai, dan perbukitan, maka diperlukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Windu menekankan pentingnya pengecekan fasilitas dan jalur evakuasi. Pengelola destinasi diminta untuk segera melakukan perbaikan jika ada sarana yang rusak atau berpotensi membahayakan pengunjung. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar dilakukan pemangkasan pohon yang rawan tumbang, penguatan tebing, serta pemasangan papan peringatan di titik-titik risiko.

“Agar mitigasi lebih terarah dan petugas di lapangan siap jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem,” ujar Windu saat dihubungi melalui telepon.

Menjelang akhir tahun, jumlah wisatawan biasanya meningkat. Oleh karena itu, persiapan harus dilakukan sejak awal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Windu menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan lapangan secara berkala guna memastikan standar keamanan dan keselamatan tetap terpenuhi.

“Saat musim hujan, tidak boleh menghambat kegiatan wisata, tetapi harus dihadapi dengan kesiapan dan sistem peringatan dini yang baik,” tambahnya.

Peringatan dari BPBD Gunungkidul

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul juga memberikan peringatan terkait potensi bencana pada masa pancaroba. Masyarakat diimbau untuk memangkas ranting pohon yang sudah lapuk dan waspada terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan angin kencang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG DIY dalam mengawasi pergantian musim dan potensi cuaca ekstrem. Menurutnya, musim hujan akan dimulai pada dasarian ketiga bulan Oktober.

Sumadi menegaskan bahwa masyarakat tetap harus waspada terhadap kondisi cuaca yang bisa berubah drastis. Beberapa hari lalu, di Kapanewon Semin dan Ngawen terjadi peristiwa cuaca ekstrem yang menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan.

“Tidak hanya hujan, tetapi juga ada angin kencang yang bisa menyebabkan terjadinya musibah seperti pohon tumbang atau lainnya. Memang ada peristiwa, tapi Alhamdulillah dampaknya tidak parah,” ujar Sumadi.

Persiapan dan Kesiapan Bersama

Dengan adanya imbauan dari berbagai instansi, penting bagi seluruh pengelola destinasi wisata untuk bekerja sama dalam mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Tindakan preventif seperti pengecekan infrastruktur, pemasangan tanda peringatan, dan pelatihan petugas menjadi langkah krusial untuk meminimalisir risiko.

Selain itu, komunikasi antara pengelola wisata, dinas pariwisata, dan BPBD sangat penting untuk memastikan respons cepat dan efektif dalam menghadapi situasi darurat. Dengan persiapan yang matang, aktivitas wisata dapat tetap berjalan lancar tanpa mengorbankan keselamatan pengunjung.

0

Posting Komentar