
Pulau Tidung Kecil, Destinasi Wisata yang Menarik Perhatian
Pulau Tidung Kecil yang terletak di Kepulauan Seribu, Jakarta, menjadi salah satu tempat wisata yang diminati oleh banyak pengunjung. Pulau ini sempat menjadi perbincangan hangat setelah seorang tokoh mengungkapkan rencana untuk menjadikannya sebagai kawasan khusus untuk hewan ternama seperti kucing.
Pada akhir September 2025, sebuah tim jurnalis melakukan eksplorasi ke pulau tersebut. Untuk mencapai Pulau Tidung Kecil, pengunjung dapat berjalan kaki melewati Jembatan Cinta yang menghubungkan pulau tersebut dengan Pulau Tidung. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 800 meter dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit. Selain itu, akses juga bisa dilakukan melalui perahu dari pelabuhan yang berada di area Jembatan Cinta.
Pulau Tidung Kecil memiliki luas sekitar 2,5 hektare dan dilengkapi dengan jalan paving block yang sering digunakan oleh para pengunjung untuk trekking mengelilingi pulau. Pulau ini difungsikan sebagai area konservasi laut serta agrowisata yang bisa dikunjungi mulai dari pagi hingga sore hari. Pengunjung dapat melihat berbagai tanaman budidaya seperti sukun dan herbal yang digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Museum Kerangka Paus yang Menarik Minat Wisatawan
Salah satu objek utama yang paling diminati oleh para pengunjung adalah Museum Kerangka Paus dan penangkaran penyu. Museum Kerangka Paus ini menyimpan kerangka paus sperma yang memiliki ukuran sepanjang 13 meter. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk mengunjungi museum ini.
Dalam museum tersebut, terdapat kisah awal mula pembukaan museum ini. Kerangka paus ini berasal dari pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, yang ditemukan pada tahun 2012. Saat ditemukan, paus tersebut masih hidup dan kemudian dilepaskan kembali ke laut. Namun, tiga hari kemudian paus tersebut kembali terdampar di Muara Gembong, Bekasi, dalam kondisi mati. Bangkai paus tersebut lalu dibawa ke Pulau Kotok di Kepulauan Seribu untuk ditenggelamkan. Setelah setahun, bangkai paus telah terdekomposisi dan hanya tersisa tulang belulangnya. Tulang-tulang tersebut kemudian diambil dan disusun kembali. Museum Kerangka Paus dibuka untuk umum pada tahun 2015 di Pulau Tidung.
Paus sperma atau Physeter macrocephalus hidup di perairan dalam di beberapa negara, termasuk Indonesia, Kepulauan Solomon, dan Madagaskar. Hewan ini dinamakan paus sperma karena memiliki organ besar berisi cairan putih yang mirip dengan sperma.
Penangkaran Penyu di Sekitar Museum
Selain Museum Kerangka Paus, di Pulau Tidung Kecil juga terdapat penangkaran penyu sisik, salah satu biota laut yang ada di Kepulauan Seribu. Di dalam penangkaran ini, terdapat penyu dengan berbagai ukuran yang ditempatkan terpisah dalam beberapa drum plastik. Penyu terbesar yang ada di penangkaran ini berusia 30 tahun. Penangkaran penyu ini berada di sebelah Museum Kerangka Paus, sehingga pengunjung bisa mengunjungi keduanya dalam satu perjalanan.
.png)


Posting Komentar