P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Teman Jalan: Layanan untuk Wisatawan Sendirian di Jakarta

Featured Image

Pengalaman Wisata Solo Traveler di Jakarta Berubah dengan Layanan “Teman Jalan”

Jika sebelumnya berwisata sendirian di Jakarta terasa membosankan atau tidak aman, kini ada solusi yang bisa memperkaya pengalaman wisata solo traveler. Layanan bernama “Teman Jalan Jakarta” hadir untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih personal dan menyenangkan. Layanan ini dikelola oleh Ilma Nurhanifa, seorang perempuan asal Subang, Jawa Barat, yang kini tinggal di Jakarta Timur.

Ilma mengembangkan layanan ini melalui akun media sosial @ourday.escape. Ia menawarkan jasa pendamping perjalanan atau personal guide yang disajikan dalam gaya santai, seperti sedang bepergian bersama sahabat. Awal mula ide ini tercetus ketika ia melihat kreator lain di kota lain yang membuat layanan serupa. Sebagai perantau di Jakarta, ia pernah merasakan kebingungan saat mencari tempat untuk dikunjungi. Dari situ, ia terinspirasi untuk membantu orang-orang yang datang ke Jakarta sendirian.

Layanan “Teman Jalan” dimulai pada 31 Mei 2025 dan menerima klien pertamanya seminggu kemudian, tepatnya 8 Juni 2025. Awalnya hanya lewat unggahan video sederhana di TikTok, namun konten ini menarik banyak perhatian warganet hingga akhirnya muncul permintaan dari berbagai daerah. Selama empat bulan, Ilma telah mendampingi lebih dari 70 klien, sebagian besar perempuan, yang melakukan perjalanan solo ke Jakarta. Bahkan, ada empat klien dari Malaysia yang memesan layanan ini setelah melihat konten viral di negara mereka.

Berbeda dari pemandu wisata konvensional, layanan ini fokus pada pengalaman personal. Klien dapat menentukan waktu dan tujuan perjalanan sendiri, mulai dari pagi hingga malam hari dengan batas maksimal hingga pukul 22.00 WIB. Konsepnya seperti travel bersama sahabat, sehingga selama perjalanan bisa sambil ngobrol, healing, atau sekadar nongkrong santai.

Aktivitas yang biasa dilakukan pun beragam, mulai dari menjelajahi ikon kota Jakarta, mencoba transportasi umum seperti MRT, KRL, dan TransJakarta, hingga hunting foto, kulineran, atau menemani klien belanja untuk kebutuhan bisnis. Tarif yang ditawarkan cukup terjangkau, antara lain:

  • Rp 100.000 untuk 2 jam
  • Rp 170.000 untuk 4 jam
  • Rp 250.000 untuk 6 jam
  • Rp 300.000 untuk 8 jam

Durasi dihitung sejak bertemu hingga kegiatan selesai, dengan batas maksimal 8 jam per hari. Biaya transportasi, tiket masuk, dan makanan selama perjalanan ditanggung oleh klien. Ilma juga menerapkan aturan seperti wajib memilih lokasi di ruang publik, memiliki daftar tujuan yang jelas, serta saling menghargai waktu. Ia ingin menjaga profesionalitas dan memastikan layanan ini murni untuk menemani jalan, bukan untuk hal-hal negatif.

Awalnya hanya dijalankan sendiri, kini Ilma memiliki tim berisi tiga orang, dua perempuan dan satu laki-laki, yang membantunya mendampingi klien. Setiap anggota tim menerima bayaran harian sesuai jumlah klien yang mereka tangani. Sistemnya side job, tapi jadwalnya fleksibel. Mereka buka setiap hari, termasuk akhir pekan.

Dalam empat bulan, Ilma mencatat pendapatan bersih lebih dari Rp 10 juta dari layanan ini. Meski sebagian besar pengalaman berjalan positif, ia tak memungkiri adanya komentar negatif di media sosial dari orang yang salah paham. Namun, ia tetap fokus memberikan pelayanan terbaik agar klien merasa aman dan terbantu.

Ke depan, Ilma berharap “Teman Jalan” bisa berkembang lebih luas dan menjangkau wisatawan dari berbagai negara. Ia terbuka untuk klien luar negeri dan berharap layanan ini bisa dikenal lebih banyak orang serta menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin memulai usaha serupa.

Posting Komentar

Posting Komentar